Senin, 28 Februari 2011

Rumah Idaman “Megapolitan Developments Pakai Dana IPO Bangun Dua Proyek” plus 2 more

Rumah Idaman “Megapolitan Developments Pakai Dana IPO Bangun Dua Proyek” plus 2 more


Megapolitan Developments Pakai Dana IPO Bangun Dua Proyek

Posted: 28 Feb 2011 02:24 PM PST

[fivefilters.org: unable to retrieve full-text content]

Pasca-IPO Desember 2010, PT Megapolitan Developments, Tbk merencanakan membangun dua proyek properti baru di Cinere dan Sentul.

Agung Podomoro Bangun 13 Menara Apartemen di Pluit

Posted: 28 Feb 2011 02:12 PM PST

[fivefilters.org: unable to retrieve full-text content]

Agung Podomoro Land, melalui anak perusahaannya PT Kencana Unggul Sukses, akan membangun 13 menara (tower) apartemen dan mal di atas lahan 12,5 ha

Jasa Marga Bangun Tol Serangan-Nusa Dua di Bali

Posted: 28 Feb 2011 02:06 PM PST

[fivefilters.org: unable to retrieve full-text content]

Jasa Marga kucurkan Rp 1,26 triliun untuk bangun jalan tol dan jembatan Serangan-Nusa Dua, Tanjung Benoa, Bali

Minggu, 27 Februari 2011

Rumah Idaman “Lippo Bangun 15 Mal Baru Dalam Tiga Tahun” plus 2 more

Rumah Idaman “Lippo Bangun 15 Mal Baru Dalam Tiga Tahun” plus 2 more


Lippo Bangun 15 Mal Baru Dalam Tiga Tahun

Posted: 28 Feb 2011 04:20 AM PST

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR), pengembang properti terintegrasi dan operator mal terbesar di Indonesia hari ini mengumumkan rencana Perseroan untuk membangun 15 mal baru dalam 3 tahun ke depan dan mengoperasikan 50 mal dalam portofolionya pada tahun 2016.

Pengembangan terbesar akan berlokasi di Jakarta dan Surabaya dengan 148.000m2 di The St. Moritz Mall, 91.000m2 di Cempaka Putih, 79.000m2 di Kemang Village Mall, 69.000m2 mal ritel di Salemba dan juga 61.000m2 di Surabaya Junction Mall.

LPKR akan membangun 15 mal baru di lokasi-lokasi strategis di seluruh Indonesia seperti di Jakarta, Bali, Surabaya, Medan dan Palembang. Pengembangan terbesar akan berlokasi di Jakarta dan Surabaya dengan 148.000m2 di The St. Moritz Mall, 91.000m2 di Cempaka Putih, 79.000m2 di Kemang Village Mall, 69.000m2 mal ritel di Salemba dan juga 61.000m2 di Surabaya Junction Mall.

LPKR juga memiliki rencana membangun mal ritel seluas 33.300m2 di Kuta, Bali dan kompleks ritel lainnya dengan luas mulai dari 10.000 – 50.000m2 di Jakarta Pusat, Jakarta Timur, Salemba, Sidoarjo, Medan, Palembang, Bali dan Yogyakarta.

Michael Riady, Chief Executive Officer Divisi Retail Malls LPKR berkomentar, "Visi dari Divisi Retail Malls LPKR adalah memiliki 50 mal dalam portofolionya dalam 5 tahun ke depan. Untuk mencapai tujuan itu, kami telah menempatkan tim senior manajemen yang memiliki pengalaman global yang signifikan di bidang ritel untuk memberikan kepemimpinan yang diperlukan."

Bersamaan dengan pengangkatan Michael Riady sebagai Chief Executive Officer Divisi Retail Malls LPKR, Perseroan juga mengumumkan pengangkatan beberapa pejabat senior sebagai ujung tombak dari rencana ekspansi mal ritel Perseroan.

Senior Executive tersebut adalah Eddy Mumin – Vice President Divisi Retail Malls; David Clare – Technical Advisor bidang Mall Management & Marketing; Michael King - Technical Advisor bidang Business Development dan Mark Farquhar, Technical Advisor bidang Retail Leasing.

Eddy Mumin memiliki lebih dari 17 tahun pengalaman di bidang properti dan manajemen aset, leasing, pemasaran dan manajemen gedung. David Clare memiliki lebih dari 25 tahun pengalaman mengelola pusat perbelanjaan di Australia dan Asia.

Michael King memiliki 25 tahun pengalaman di bidang pengadaan, pengembangan dan operasional berbagai properti ritel, residensial dan komersial di Australia dan internasional. Mark Farquhar memiliki lebih dari 18 tahun pengalaman mengelola leasing proyek.

"Sebagai pengembang dan operator mal ritel terbesar, dengan penunjukan tim manajemen senior kami yakin dapat mencapai tujuan dan sasaran divisi Retail Malls," kata Michael Riady.

"Mereka akan membawa pengalaman berharga dan keahlian global yang akan membantu mengarahkan divisi ini untuk menjadi pengembang dan operator mal ritel terbesar dan dalam memberikan pengalaman ritel terbaik bagi konsumen di seluruh negeri," kata Michael.

"Visi divisi ini adalah untuk memberikan pengalaman ritel yang paling menarik disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat lokal di setiap mal yang kami bangun dan operasikan, memberikan pengaruh positif kepada para konsumen dengan memberikan nilai tambah bagi mereka," kata Michael Riady.

"Kami telah mencapai kesepakatan dengan beberapa kelompok dan peritel terbesar di pasar, menyelaraskan kepentingan kami untuk memastikan dalam memenuhi janji kami," lanjut Michael Riady, mengacu pada acara penandatangan kesepakatan dengan MAP di The St. Moritz pada 8 Februari 2011 di mana kedua perusahaan mengumumkan rencana untuk bekerja sama.

Dengan pengembangan 15 mal yang akan datang, LPKR akan menambah ruang ritel sewa seluas 570.000m2 ke pasar yang akan menciptakan peluang besar bagi peritel lokal maupun internasional untuk berkembang di Indonesia serta menciptakan kesempatan kerja bagi masyarakat disekitarnya.

LPKR adalah pengembang dan operator mal terbesar di Indonesia, saat ini memiliki dan mengelola 25 mal di seluruh negeri. LPKR memiliki pengalaman dalam mengembangkan dan mentransfer mal-mal ke dalam real estate investment trust (REIT) - Lippo-Mapletree Indonesia Retail Trust ("LMIR Trust") yang terdaftar di bursa Singapura, memfasilitasi strategi asset-light Perseroan yang memungkinkan Perseroan meningkatkan daur ulang modal sehingga Perseroan dapat menjalankan strategi pertumbuhannya dengan membangun 15 mal regional baru.

LPKR akan terus memiliki, mengelola, dan mengendalikan badan usaha dan kegiatan operasional divisi Retail Malls LPKR yang merupakan pendorong pendapatan strategis penting bagi Perseroan untuk terus bergerak maju. Saat ini, LPKR mengelola delapan mal LMIR Trust di Jabodetabek, Bandung, dan Medan dengan NLA total lebih dari 300.000 meter persegi.

LPKR juga mengelola LMIR Trust dengan total aset yang dikelola sebesar SGD1,1 miliar (USD855 juta). LMIR Trust terdaftar di Bursa Efek Singapura dengan kapitalisasi pasar sebesar USD454 juta.

LPKR adalah perusahaan properti terbuka terbesar di Indonesia berdasarkan total aset, pendapatan, dan laba bersih, yang diperkuat dengan landbank yang luas dan basis pendapatan recurring yang kuat.Divisi usaha LPKR meliputi Residential/Township, Retail Malls, Hospitals, Hotels dan Asset Management.

LPKR tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan kapitalisasi pasar sebesar Rp11,68 triliun atau USD1,32 miliar. (KSP)

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read our FAQ page at fivefilters.org/content-only/faq.php
Five Filters featured article: Collateral Damage - WikiLeaks In The Crosshairs.

Membuat Taman Tetap Indah di Gulita Malam

Posted: 28 Feb 2011 04:11 AM PST

KOMPAS.com - Taman Anda bisa dinikmati pada malam hari. Caranya, dengan memasang lampu di bawah pohon. Pemasangan yang tepat bikin pohon dan taman jadi lebih indah.

Keindahan taman bisa jadi mubazir di malam hari. Gelap dan malah kadang menakutkan, karena sudut-sudut taman yang terisi pohon terlihat gelap.

Untuk menikmatinya pada malam hari, cobalah menambah titik cahaya di area taman Anda. Dijamin hasilnya sangat memuaskan. Pohon yang memiliki bentuk organik sebenarnya sangat menarik untuk di ekspos.

Lekukan-lekukannya justru memberikan keindahan pada shape atau bentuk taman Anda. Bosan bukan melihat taman yang hanya berbentuk kotak? Penambahan lighting taman ini salah satu solusinya.

Lalu, bagaimana sih cara pasangnya? Coba simak dulu langkah-langkah berikut. Ada hal yang harus diperhatikan lho, di antaranya:

1) Jenis listrik yang digunakan adalah listrik DC (listrik searah). Listrik ini lebih aman karena dapat meminimalkan risiko kebocoran kabel yang menyebabkan orang kesetrum. Listrik DC yang digunakan bertegangan 9V-12V. Gunakan lampu yang menggunakan ballast. Ballast mengubah energi listrik AC menjadi DC.

2) Agar lebih aman, gunakan pipa untuk membungkus kabel. Pipa bisa ditanam 15cm di dalam tanah. Gunakan pula lampu dengan spesifikasi outdoor .

3) Posisikan lampu sehingga bagian bawah hingga 1/3 batang pohon terkena cahaya. Tak perlu memaksakan pohon terlihat semua, karena yang diekspos adalah bentuk liukan dahan pohon dan bagian bawah pohon yang memberi kesan meruang.

Dan begini langkah pemasangan lampu:

1) Tentukan posisi titik lampu.

2) Ukur jarak lampu dari ballast. Ballast diletakkan di lokasi yang aman (bebas dari gangguan resapan air).

3) Jarak lampu diukur dari jalur kabel yang akan ditanam. Jalur sebaiknya melewati daerah yang tak banyak air.

4) Untuk lampu, sebaiknya tertanam di lubang yang dipersiapkan di dalam adukan semen. Adukan semen ditempatkan di dalam lubang tanah yang bisa memuat lampu. Hal ini untuk mengurangi resiko air yang masuk ke dalam instalasi lampu.

5) Pasang kabel dan lampu di posisi titik lampu dan jalur kabelnya. Gunakan selotip tahan air untuk sambungan kabel pada lampu.

6) Tutup lubang bekas galian kabel dengan rapi. Padatkan hingga jalur kabel tidak berubah bentuk karena tanah yang lembek saat terinjak. (Indra Zaka Permana/iDEA)

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read our FAQ page at fivefilters.org/content-only/faq.php
Five Filters featured article: Collateral Damage - WikiLeaks In The Crosshairs.

Malas Merawat, Sewa Tanaman Saja

Posted: 28 Feb 2011 03:55 AM PST

KOMPAS.com - Melihat tanaman hijau di sekeliling, menyegarkan pandangan mata. Tanaman hijau juga menghasilkan banyak oksigen yang baik untuk kesehatan manusia. Sayangnya seringkali orang malas memelihara tanaman karena perawatannya rumit.

Memang tidak semua orang punya waktu dan keahlian untuk merawat tanaman. Ingin mencari tukang kebun juga tidak semudah yang kita bayangkan. Terkadang hal ini jadi kendala ketika tiba-tiba kita membutuhkan tanaman dalam jumlah banyak. Misalnya untuk sebuah acara khusus.

Anda pasti membutuhkan lebih banyak tanaman untuk menghias rumah Anda. Tanaman yang Anda butuhkan juga tidak sembarangan. Pastinya tanaman hias yang bisa mempercantik dekorasi di rumah Anda. Lalu bagaimana mendapatkannya dalam waktu yang singkat ya? Tak perlu bingung. Ada rental tanaman kok. Anda bisa meminjamnya sesuai rentang waktu yang diinginkan. Bisa 1-2minggu, bahkan bulanan.

Tentunya, dengan merental tanaman, Anda tak perlu pusing memikirkan pupuk, semprot anti hama, dan sebagainya. Ucapkan selamat tinggal pada perawatan yang rumit. Anda hanya tinggal pakai. Meski begitu, jangan lupakan juga, tanaman makhluk hidup seperti kita. Meski Anda hanya meminjamnya, bukan berarti Anda boleh menyia-nyiakannya. Lakukanlah perawatan sederhana seperti menyiram air secukupnya.

Berapa harga sewanya? Cukup terjangkau. Meskipun harga sewa lebih mahal jika dibandingkan dengan harga beli. Perbedaannya tidak begitu jauh. Contohnya tanaman palem. Kisaran harga belinya Rp150.000 - Rp250.000, sedangkan harga sewanya Rp100.000 - Rp200.000/bulan.

Tertarik? Anda bisa berkunjung ke sentra tanaman seperti di BSD dan Meruya. Selamat berburu tanaman.  (Devi F. Yuliwardhani/iDEA)

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read our FAQ page at fivefilters.org/content-only/faq.php
Five Filters featured article: Collateral Damage - WikiLeaks In The Crosshairs.

Sabtu, 26 Februari 2011

Rumah Idaman “Penerapan Bangunan Hijau di Gandaria 8” plus 2 more

Rumah Idaman “Penerapan Bangunan Hijau di Gandaria 8” plus 2 more


Penerapan Bangunan Hijau di Gandaria 8

Posted: 26 Feb 2011 11:59 PM PST

JAKARTA, KOMPAS.com - Mengikuti standar penilaian bangunan hijau Badan Sertifikasi Gedung atau Building and Construction Authority (BCA) Singapura, pengembang perkantoran Gandaria 8, PT. Artisan Wahyu yang merupakan anak perusahaan Grup Pakuwon, harus menerapkan kriteria bangunan hijau.

Menurut Irwan Sendjaja, Corporate General Manager Operations PT. Artisan Wahyu, yang ditemui Kompas.com di Jakarta, Sabtu, kriteria penilaian ada lima yaitu Efisiensi Energi, Efisiensi air, Perlindungan Lingkungan, Kualitas lingkungan dalam Ruangan, dan Penghijauan lainnya.

"Yang memiliki poin tinggi penekanannya pada efisiensi energi dan efisiensi air. Untuk efisiensi energi dari target 30 poin, kami melampaui target menjadi 36,5 poin. Sedangkan untuk efisiensi air kami sesuai target 6,5 poin dengan total penilaian 60 poin dan mendapat sertifikat emas (gold)," katanya.

Faktor keamanan bangunan di gedung perkantoran Gandaria 8 menjadi hal yang diutamakan. Irwan mengatakan, di gedungnya persyaratan keamanan gedung juga berlaku bagi para tenant dan penyewa kantor maupun mal. "Kriteria ini bukan untuk mempersulit, tapi kami memiliki standar masalah keamanan. Hal itu sangat penting sekali di dalam gedung," ujarnya.

Penerapan keamanan seperti antisipasi kebakaran dalam gedung, kata Irwan, dimulai dengan kontrol dari tangga darurat, lampu darurat, saluran pengisian air, persediaan air, sampai tenaga pemadam kebakaran setiap hari diatur. Untuk penanganan api, juga ditentukan lewat struktur pos masing-masing, seperti petugas di bagian panel, petugas bagian genset, pompa air, dan pemadam api. Belajar dari peristiwa kebakaran gedung, dimana FCC (Fire Comand Central) atau pusat komando pemadaman api berada di lantai bawah, Gandaria City menerapkan pusat komando berdasar Standar Nasional Indonesia (SNI) baru di atas.

"Penangannya menjadi lebih sempurna. Dengan sistem dan struktur organisasi maka peristiwa kebakaran bisa diatasi secara terarah dan benar," ujarnya.

Untuk efisiensi energi, kaca-kaca Gandaria 8 dipasangi kaca ganda (double glassing) dengan ketebalan 15 milimeter. Fungsinya kaca dapat menyerap panas tanpa masuk ruangan, sehingga mengurangi penggunaan AC. "Dengan kaca seperti ini, bisa menekan 38 persen biaya listrik yang harus dibayarkan karena pemakaian AC di seluruh ruangan. Pemakaian kaca ganda juga dapat meredam polusi suara bising dari jalan raya," papar Irwan.

Sementara untuk efisiensi penggunaan air, Irwan mengatakan Gandaria 8 menggunakan sistem recycle air limbah. Air limbah dari toilet dikumpulkan diolah menjadi bening dan dapat digunakan lagi sebagai air guyuran toilet dan air untuk AC.

Irwan memaparkan pula pemanfaatan sampah-sampah organik seperti dedaunan yang diolah dalam Kompos bin, lalu dicampur dengan cairan kimia, dibusukkan, dan airnya menjadi pupuk untuk tanaman.

Kriteria lainnya pengaturan ruang di lahan parkir, dimana di tempat parkir tidak boleh lebih dari 0,5 PPM gas racun yang keluar dari kendaraan yang masuk ruang parkir. "Kami menyediakan pula lima lot untuk mobil hybrid dan parkiran sepeda," ujar Irwan. (Natalia Ririh)

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read our FAQ page at fivefilters.org/content-only/faq.php
Five Filters featured article: Collateral Damage - WikiLeaks In The Crosshairs.

Gandaria 8, Gedung Bersertifikat Bangunan Hijau Pertama

Posted: 26 Feb 2011 11:54 PM PST

JAKARTA, KOMPAS.com - Di tengah-tengah pemerintah DKI Jakarta menyusun peraturan daerah tentang bangunan hijau, gedung perkantoran Gandaria 8 yang merupakan bangunan terintegrasi dalam superblok Gandaria City, telah selangkah lebih maju. Gandaria 8 telah menerima sertifikat tingkat emas untuk bangunan hijau dari Building and Construction Authority (BCA) atau Badan Sertifikasi Gedung dari Singapura.

"Kami telah menerima sertifikatnya untuk tingkat emas dengan total ratingnya 60," kata Irwan Sendjaja, Corporate General Manager Operations PT. Artisan Wahyu, anak perusahaan Grup Pakuwon kepada Kompas.com di Jakarta, Sabtu sore.

Menurut Irwan, rating penilaian yang diterapkan oleh BCA sangat ketat. Penilaiannya terdiri dari lima hal, yakni Efisiensi energi, Efisiensi air, Perlindungan Lingkungan, Kualitas lingkungan dalam ruangan, dan Penghijauan lainnya.

"Kelima penilaian yang masih ada sub-sub penilaian ini kami terapkan dalam perkantoran Gandaria 8. Sementara kriteria hijau untuk bangunan superblok lainnya, yakni mal dan kondominium diterapkan tapi tidak sedetail perkantorannya," kata Irwan.

Dengan sertifikasi bangunan hijau, Irwan mengakui perkantorannya memiliki nilai lebih dibandingkan lainnya. Menurut pria yang juga menjadi ketua umum Asosiasi Manajemen Properti Indonesia (AMPRI), dengan sertifikasi maka penyewa akan merasakan manfaat efisiensi dan kesehatan. "Untuk perusahaan multinasional lebih senang dengan kantor kami, yang intinya peduli terhadap lingkungan," katanya.

Gandaria 8, satu dari tiga bangunan superblok Gandaria City, merupakan perkantoran dengan 36 lantai. Perkantoran ini terhubung dengan Gandaria City Mal, sebuah pusat perbelanjaan yang diisi 500 gerai ritel, diramaikan anchor tenant seperti Metro Department Store, Lotte Mart, dan penyewa lainnya seperti Index, Ace Hardware, Gramedia, Amazone, Lollipop, dan Toyland. (Natalia Ririh)

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read our FAQ page at fivefilters.org/content-only/faq.php
Five Filters featured article: Collateral Damage - WikiLeaks In The Crosshairs.

Arvin: Gapuraprima Tetap Sediakan Hunian Menengah

Posted: 26 Feb 2011 08:13 AM PST

KUTA, KOMPAS.com - Pengembang Gapuraprima tetap membangun dan menyediakan hunian kelas menengah, apakah itu rumah maupun apartemen dan kondotel, demikian ditegaskan Arvin Iskandar, Komisaris PT Perdana Gapuraprima Tbk.

Lahir di Jakarta, 26 Februari 1969, Arvin lulusan MBA bidang finance dan international business di San Fransisco State University, Amerika Serikat, tahun 1994 ini sebelumnya bekerja di perusahaan keuangan dan sekuritas selama 15 tahun, sebelum bergabung di Perdana Gapuraprima Tbk tahun 2007.

Berikut ini percakapan khusus Robert Adhi Kusumaputra dari Properti.Kompas.com dengan Arvin Iskandar, Komisaris Independen PT Perdana Gapuraprima Tbk di sela-sela acara ground breaking kondotel The Sun Heritage di Kuta, Bali, Sabtu (26/2/11).

Gapuraprima melirik kondotel di Bali sebagai usaha baru. Mengapa? Kami melihat potensi Bali. Jumlah hotel di Bali masih kurang. Dan kondotel merupakan sarana investasi yang bagus bagi investor. Dengan membeli kondotel, pembeli bisa berlibur dan tinggal di sini, dan juga mendapatkan penghasilan tetap. Selama dua tahun pertama, kami memberi garansi pendapatan 10 persen dari harga jual kondotel.

Alasan lainnya, kami ingin meningkatkan pendapatan perusahaan di bidang perhotelan. Selama ini penjualan Gapuraprima berasal dari rumah, apartemen, dan mal. Kami masuk ke bisnis hospitality karena kami perlu meningkatkan pendapatan.

Meski terjun dalam bisnis kondotel, Gapuraprima tidak meninggalkan bisnis utama dan hunian kelas menengah kan? Gapuraprima tetap memperhatikan bisnis utama di sektor residensial, apartemen, dan mal. Kami bermain dari tingkat kelas menengah sampai kelas high end.

Kami punya Bekasi Trade Center, Bandung Trade Center, Shopping Arcade di Bellezza Permata Hijau.

Kami juga masih mengembangkan perumahan kelas menengah, Bukit Cimanggu City di Bogor, Bukit Rivaria Sawangan di Depok, dan Metro Cilegon di Cilegon, Banten. Awalnya memang kami membangun rumah-rumah dengan harga terjangkau. Di Bukit Cimanggu City, Bogor, kami punya lahan 67 hektar, dan terus dikembangkan. Di Metro Cilegon, kami punya 120 hektar dan baru dikembangkan 40 hektar.

Jadi kami tidak melupakan membangun hunian kelas menengah. Toh, properti ada siklusnya.

Baru tahun 2000, Gapuraprima merambah kelas menengah atas. Kami punya Bellagio Mansion dan Bellagio Residence di Mega Kuningan, kerja sama dengan Megapolitan. (Robert Adhi Kusumaputra)

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read our FAQ page at fivefilters.org/content-only/faq.php
Five Filters featured article: Collateral Damage - WikiLeaks In The Crosshairs.

Jumat, 25 Februari 2011

Rumah Idaman “Imelda S: Grup Sun Akusisi Dua Perumahan dan Bangun Hotel Baru” plus 2 more

Rumah Idaman “Imelda S: Grup Sun Akusisi Dua Perumahan dan Bangun Hotel Baru” plus 2 more


Imelda S: Grup Sun Akusisi Dua Perumahan dan Bangun Hotel Baru

Posted: 26 Feb 2011 05:50 AM PST

KUTA, KOMPAS.com - Pemilik Grup Sun Motor Imelda Sundoro menyatakan, perusahaannya baru saja mengakuisisi dua perumahan di Yogyakarta dan sedang membangun sedikitnya lima hotel baru di sejumlah kota.

Bagaimana ekspansi bisnis pengusaha Imelda Sundoro dengan grup Sun Motornya saat ini? Berikut ini wawancara Robert Adhi Kusumaputra dari Properti.Kompas.com dengan pemilik Grup Sun Motor Imelda Sundoro di sela-sela acara ground breaking kondotel The Sun Heritage di Kuta, Bali, Sabtu (26/2/11).

Anda baru saja mengakusisi dua perumahan di Jogja. Perumahan apa saja?

Dua perumahan yang baru diakuisisi adalah Jogja Residence seluas 5 hektar dan Kusuma Raffles juga seluas 5 hektar. Saya masih menjajaki kerja sama dengan pengembang lain untuk membangun dua perumahan di Jogja tersebut.

Anda juga merambah Bali dengan membangun sejumlah hoteltermasuk, kondotel The Sun Heritage ini. Hotel apa saja?
Di Bali, saya sudah memiliki empat hotel pribadi yang dikelola jaringan Accor dari Perancis, yaitu All Seasons di Jalan Teuku Umar yang beroperasi pertengahan tahun 2011, Ibis Kuta di Jalan Tuban yang beroperasi tahun 2011, Formule-1 di Jalan Sunset Boulevard, dan Ibis Seminyak yang beroperasi tahun 2012.

Selain empat hotel milik sendiri ini, saya bermitra dengan Grup Gapuraprima membangun kondotel The Sun Heritage di Kuta Bali. Ini kerja sama kami kedua setelah sebelumnya Grup Sun Motor bekerja sama dengan grup Gapuraprima membangun kondotel Solo Paragon.

Kondotel Solo Paragon sukses ya Bu?
Kondotel Solo Paragon sukses karena semua sudah terjual habis. Sebagian besar pembelinya dari Surakarta, Semarang, Yogyakarta, dan Jakarta. Sukses di Solo Paragon inilah, saya kemudian bermitra kembali dengan grup Gapuraprima, membangun kondotel The Sun Heritage. Kondotel ini dibangun di lahan seluas 5.000 m2 yang dibeli dari saya.

Saya kan agen mobil dan sejak dulu suka membeli tanah di lokasi strategis karena saya berencana membangun showroom di pusat kota. Tanah di Sunroad Kuta ini pun sebelumnya direncanakan untuk showroom, tapi setelah dibeli untuk kondotel The Sun Heritage, showroom Sun Motor dipindah ke Jalan Gatot Subroto di Bali.

Saya dikenal sebagai agen mobil Sun Motor. Jumlah showroom Sun Motor tersebar di banyak kota di Indonesia dan jumlahnya mencapai 400-an. Setelah itu saya masuk dalam bisnis properti dan perhotelan.

Properti Anda di Jawa Tengah relatif banyak. Di mana saja?
Di Solo, saya memiliki hotel-hotel Novotel dan Ibis yang dikelola jaringan Accor, dan Best Western yang dkelola jaringan Best Western. Saya juga pemegang saham superblok Solo Paragon di mana di dalamnya terdapat apartemen, kondotel, pusat perbelanjaan, yang seluruhnya beroperasi tahun 2012 ini.

Di Semarang, saya pemilik Novotel Semarang dan Formule-1 yang dibangun di Jalan Pierre Tendean. Sedangkan di Jogja, saya memiliki Hotel Phoenix (dulu Grand Mercure) yang juga dikelola Accor. Di Jogja, hotel bintang dua Formule-1 sedang dibangun di Jalan Solo, sebelah bioskop 21. Di Jakarta, saya juga memiliki Hotel Formule-1 di Jalan Daan Mogot.

Anda juga bekerja sama dengan pengembang lain membangun perumahan. Mengapa?

Saya bekerja sama dengan pengembang Ciputra, membangun perumahan Bukit Sari Residence Semarang seluas 25 hektar. Saya memang lebih suka bekerja sama dengan pengembang lain supaya tidak terlalu repot.

Mengapa Anda terjun ke bisnis properti dan perhotelan?
Saya ingin melakukan diversifikasi usaha dari sebelumnya agen mobil dan motor Sun Motor, jadi pengusaha hotel dan properti.

Usia Anda sudah lebih 70 tahun tapi masih aktif menjalankan usaha bisnis. Apa rahasianya?
Saya mencintai pekerjaan. Saya ini senang bekerja, senang repot. Bagi saya, bekerja itu hiburan, bukan penderitaan. Suami saya setahun yang lalu meninggal dunia. Untuk memperingati satu tahun meninggalnya suami, saya membangun poliklinik di Solo, khusus untuk membantu orang-orang tak mampu.

Apakah Anda melibatkan anak-anaknya dalam bisnis otomotif dan properti?

Putri saya Lisa sibuk di bisnis otomotif dengan merk Mitsubishi, sedangan Hartono di Indomobil, Ade di wilayah Jawa timur, dan Jeffrey pegang wilayah Jawa Tengah. Putra saya Hartono dan Jeffrey juga membantu saya dalam bisnis properti dan perhotelan.

Apa rahasia sukses Anda dalam berbisnis?
Yang terutama adalah punya strategi yang tertuang dalam visi dan misi, dan semangat bekerja, pantang mundur, tidak mudah menyerah, tidak mudah putus asa, dan punya integritas agar dipercaya. Dan yang juga penting adalah tidak menyakiti orang lain dan tidak membuat susah orang lain.

Saya harus memiliki keseimbangan antara EQ dan IQ sehingga saat bertemu beragam orang pun,  saya bisa bergaul dengan mudah. Kalau EQ saya rendah, tak ada mitra yang mau join sama saya. (Robert Adhi Kusumaputra)

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read our FAQ page at fivefilters.org/content-only/faq.php
Five Filters featured article: Collateral Damage - WikiLeaks In The Crosshairs.

Pengembang Lirik Potensi Properti Karawang

Posted: 26 Feb 2011 04:32 AM PST

JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah wilayah Bekasi sebagai salah satu kota satelit ibukota Jakarta dipenuhi dengan hunian, pengembang melihat potensi hunian baru di Karawang, Jawa Barat.

Hunian baru APL di Karawang akan diberi nama Grand Taruma dengan luas tanah 40 hektar. Rencananya sebelum bulan Juni 2011, hunian ini akan diluncurkan. Grand Taruma adalah satu dari tiga proyek properti yang diakusisi APL pasca IPO pada awal November 2010

Salah satu pengembang yang akan tertarik membangun di Karawang untuk hunian landed adalah PT. Agung Podomoro Land, Tbk (APL). Menurut Sekretaris Perusahaan, Prisca Batubara, pemilihan lokasi di Karawang bukan tanpa alasan. Kota ini dipandang potensial karena berkembang pesat sebagai kawasan industri.

"Tahun 2010, di karawang itu pertumbuhan ekonominya mencapai 6,9 persen lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang mencapai angka 6,1 persen. Ini salah satu indikator kami melihat potensi Karawang untuk hunian," kata Prisca kepada wartawan di Jakarta, Jumat.

Prisca mengatakan dengan tinggal di Karawang jarak yang harus ditempuh seseorang memang lebih lama, namun waktu sampainya akan lebih cepat. "Bekasi sudah penuh hunian, di Karawang belum. Tapi kita bisa dapat keuntungan dari infrastruktur di Bekasi," ujarnya.

Hunian baru APL di Karawang akan diberi nama Grand Taruma dengan luas tanah 40 hektar. Rencananya sebelum bulan Juni 2011, hunian ini akan diluncurkan. Grand Taruma adalah satu dari tiga proyek properti yang diakusisi APL pasca IPO pada awal November 2010 lalu. Dua proye lainnya adalah Green Lake di Sunter dan Green Permaata Residence di lujami.

Alasan pengembang membangun hunian di Karawang sebagai kawasan industri cukup jitu. Menurut data yang dikeluarkan Cushman dan Wakefield, pada kuartal IV tahun 2010 di kawasan ini bersama Bekasi dan Purwakarta mampu menyerap 90 persen penjualan tanah industri. Permintaan industri antara lain berasal dari industri kendaraan bermotor dan baja. (Natalia Ririh)

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read our FAQ page at fivefilters.org/content-only/faq.php
Five Filters featured article: Collateral Damage - WikiLeaks In The Crosshairs.

Gapuraprima Bangun Kondotel di Kuta Bali

Posted: 25 Feb 2011 09:56 PM PST

KUTA, KOMPAS.com — Pengembang Grup Gapuraprima, bermitra dengan Grup Sun, membangun kondotel The Sun Heritage berlantai lima di Sunset Road Kuta, Bali.

Sampai akhir Februari 2011, dari 260 unit yang dipasarkan, 30 persen di antaranya sudah terjual. Pembelinya sebagian besar investor Jakarta dan Surabaya.

-- Andy Candra

Pemancangan tiang pembangunan kondotel The Sun Heritage ini dilakukan pada Sabtu (26/2/2011) pagi ini serta dihadiri Presiden Direktur Grup Gapuraprima Rudy Margono dan pemilik Grup Sun, Imelda Sundoro. Kondotel yang akan dikelola Best Western Premiere ini dijadwalkan selesai dibangun pada akhir tahun 2011.

Direktur Operasi PT Sun Heritage Gapuraprima Andy Candra dalam percakapan dengan Kompas.com, Jumat (25/2/2011) malam, mengungkapkan, kondotel yang terdiri dari 260 unit ini dibangun di lahan seluas 5.000 meter persegi.

"Ini merupakan kondominium yang dioperasikan sebagai hotel," ungkap Andy. Dari luas 5.000 meter persegi tersebut, bangunan hanya 40 persen, selebihnya ruang hijau terbuka, taman, dan tempat parkir.

Mengapa memilih kondotel? Menurut Andy, di Bali, pemerintah setempat melarang pembangunan apartemen untuk memaksimalkan pendapatan pajak.

"Kondotel memang hotel biasa pada umumnya. Namun, kepemilikan tiap kamar berbeda-beda. Jadi, kondotel dioperasikan sebagai hotel, tetapi pemiliknya berbeda, dan dioperasikan bersama. Jadi, owner yang unitnya sering kosong akan tetap mendapatkan pemasukan karena perolehan pendapatan di-pool," papar And Candra.

Menurut Andy, pembangunan kondotel harus melihat lokasi, dan Kuta merupakan lokasi strategis untuk kondotel. "Kuta yang ramai merupakan daya tarik bagi turis lokal dan Asia. Sejak bom Bali, jumlah turis lokal dan Asia meningkat 200 persen, bukan hanya untuk berwisata, melainkan juga untuk urusan MICE. Lokasinya strategis karena mereka yang ingin ke Kuta, Sanur, Seminyak, dan Nusa Dua gampang," urai Andy.

Kondotel The Sun Heritage memiliki beragam tipe dan harga. Untuk tipe studio seluas 30 meter persegi, harga yang dijual Rp 900 juta, lalu unit seluas 60 meter persegi Rp 1,8 miliar, dan unit 90 meter persegi Rp 2,7 miliar. Unit terluas, Penthouse, seluas 200 meter persegi, dijual dengan harga Rp 6 miliar.

Pembeli kondotel ini, kata Andy, untuk dua tahun pertama mendapatkan garansi pendapatan 10 persen setahun dari harga beli. Setelah itu, pendapatan yang diperoleh floating. Andy memprediksi, pemilik kondotel akan memperoleh pemasukan 15 persen dari harga beli setahun. Dalam 8 tahun, pemilik sudah mencapai titik impas.

Setelah itu pemilik kondotel tinggal memetik keuntungan. Harga sewa untuk tipe studio 30 meter persegi sekitar Rp 1 juta per malam. Fasilitasnya, selain dua kolam renang, juga fasilitas kebugaran dan fasilitas bintang lima pada umumnya.

Kondotel ini dibangun di lahan berstatus hak guna bangun (HGB) murni. Ini merupakan nilai tambah bagi para pembeli. "Sampai akhir Februari 2011, dari 260 unit yang dipasarkan, 30 persen di antaranya sudah terjual. Pembelinya sebagian besar investor Jakarta dan Surabaya," kata Andy Candra.

Sebelumnya, Presiden Direktur Grup Gapuraprima Rudy Margono mengatakan, saat ini perusahaan yang ia pimpin gencar membangun kondotel. Dalam tahun 2011 saja, Gapuraprima membangun sedikitnya 10 kondotel di berbagai lokasi. (Robert Adhi Kusumaputra)

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read our FAQ page at fivefilters.org/content-only/faq.php
Five Filters featured article: Collateral Damage - WikiLeaks In The Crosshairs.

Kamis, 24 Februari 2011

Rumah Idaman “Gedung Pemerintah Jadi Contoh Green Building” plus 2 more

Rumah Idaman “Gedung Pemerintah Jadi Contoh Green Building” plus 2 more


Gedung Pemerintah Jadi Contoh Green Building

Posted: 25 Feb 2011 03:32 AM PST

JAKARTA, KOMPAS.com - Green Building Council Indonesia (GBCI) akan mengutamakan sertifikasi green building gedung-gedung pemerintahan sebagai contoh bagi pengelola gedung swasta.

Memang tahapan untuk sertifikasi green building itu panjang, sebagai tahap awal dan target tahun ini kami mengutamakan gedung milik pemerintahan.

-- Ignesjz Kemalawarta

Menurut Ignesjz Kemalawarta, Director Membership Green Building Council Indonesia, gedung milik pemerintahan yang sedang dalam proses sertifikasi seperti gedung DPRD DKI, gedung baru Kementrian Pekerjan Umum (PU). "Memang tahapan untuk sertifikasi green building itu panjang, sebagai tahap awal dan target tahun ini kami mengutamakan gedung milik pemerintahan," katanya di Jakarta, Kamis (24/2/2011).

Tak hanya gedung pemerintahan, GBCI juga menargetkan penyelesaian sertifikasi lima gedung dari 27 gedung yang telah mendaftar. Dari 27 gedung ini, 10 diantaranya merupakan pilot proyek gedung baru (new building) dan 17 proyek sedang dalam tahap pembatasan. "Yang new building mendaftar bulan Januari kemarin seperti mal Senayan City, Central Park, dan gedung BCA Tower di Grand Indonesia," ujarnya.

Ignesjz mengakui untuk proses sertifikasi green building memakan proses tahapan yang cukup panjang. Untuk gedung baru, proses sertifikasi bisa mencapai satu tahun atau dari desain sampai pembangunannya rampung.

Prosesnya dari tahapan pembuatan desain gedung, perencanaan, lantas penilaian apakah perencanaan tersebut bisa diterima atau tidak. Penilaian akan berlanjut sampai bangunan tersebut rampung. Sementara tahapan untuk gedung yang telah ada (existing building) lebih cepat karena bangunannya sudah ada, tinggal melakukan audit untuk biaya dan kualitas materialnya.

"Sertifikat yang kami keluarkan itu untuk tiga tahun. Nanti setelah itu akan dievaluasi kembali. Seandainya tidak bisa mempertahankan konsep green building, standar rating sertifikasi bisa diturunkan atau dicabut," jelasnya.

Lembaga konsil bangunan hijau Indonesia atau Green Building Council Indonesia adalah lembaga mandiri (non government) dan nirlaba (not-for profit) yang berkomitmen terhadap pendidikan masyarakat dalam mengaplikasikan praktik-praktik terbaik lingkungan dan memfasilitasi transformasi industri bangunan global yang berkelanjutan.

GBCI merupakan Emerging Member dari World Green Building Council (WGBC) yang berpusat di Toronto, Kanada. WGBC saat ini beranggotakan 73 negara dan hanya memiliki satu GBC di setiap negara. (Natalia Ririh)  

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read our FAQ page at fivefilters.org/content-only/faq.php
Five Filters featured article: Collateral Damage - WikiLeaks In The Crosshairs.

Banyak Gedung "Sakit" di Indonesia

Posted: 25 Feb 2011 01:09 AM PST

JAKARTA, KOMPAS.com - Peneliti Litbang Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, Faisal Yatim mengatakan banyak gedung di Indonesia yang menderita sindrom bangunan sakit (sick building syndrome /SBS). Situasi ini menyebabkan penurunan produktivitas kerja para penghuni gedung.

Untuk menciptakan kondisi bangunan yang menunjang produktivitas pekerja di dalam gedung, sebaiknya para pengelola gedung di kota-kota besar merujuk pada konsep bangunan hijau, terutama desain gedung, ventilasi udara dan cahaya.

-- Faisal Yatim

SBS, kata Faisal adalah situasi dimana para penghuni gedung atau bangunan mengalami permasalahan kesehatan dan ketidaknyamanan karena waktu yang dihabisakan dalam bangunan. "Faktor yang menyebabkan SBS terdapat pada permasalahan kualitas udara atau polusi udara. Polusi udara dapat disebabkan buruknya ventilasi udara atau cahaya, emisi ozon dari mesin foto kopi, polusi dari perabot dan panel kayu, serta asap rokok," kata Faisal di Jakarta, Kamis (24/2/2011).

Untuk menciptakan kondisi bangunan yang menunjang produktivitas pekerja di dalam gedung, Faisal mengatakan sebaiknya para pengelola gedung di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Bandung, Denpasar, Medan dan Makasar merujuk pada konsep bangunan hijau. Di antaranya, pihak pngelola gedung harus memperhatikan desain gedung terutama vetilasi udara dan cahaya.

Pengelola juga tidak menggunakan AC sentral yang memungkinkan lalainya perawatan. "Pipa dan saluran AC yang cenderung tidak dirawat akan menimbulkan korosi," ujarnya.

Yanu Aryani dari tim rating Green Building Council Indonesia (GBCI) menambahkan solusi yang disampaikan oleh Faisal terdapat dalam konsep Green Building, yang mengakomodasi pengaturan introduksi udara luar, pemilihan material yang rendah VOCs, dan pemeliharaan kebersihan saluan ventilasi udara.

"Dengan konsep ini dapat mengatasi berkembangnya SBS yang terkadang tidak diketahui para penghuni gedung. Kalau dibiarkan, SBS akan menyumbang indikasi penyakit legionellesis dengan gejala pusing, iritasi mata dan hidung, gamang, lelah dan sesak nafas," kata Yanu.

Faisal mengatakan, konsep bangunan yang green sudah selayaknya digalakkan. Menurut World Health Organization (WHO), diperkirakan sekitar 30 persen seluruh bangunan atau gedung yang ada di dunia memiliki permasalahan terkait kualitas udara dalam ruangan.

"Penting dipahami untuk menjaga lingkungan indoor karena mempengaruhi kinerja para pekerja yang menghabiskan waktu 90 persen di dalam ruangan," ujarnya. (Natalia Ririh)

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read our FAQ page at fivefilters.org/content-only/faq.php
Five Filters featured article: Collateral Damage - WikiLeaks In The Crosshairs.

Kemang Village Luncurkan Tiga Menara Baru Tahun 2011

Posted: 24 Feb 2011 02:15 PM PST

JAKARTA, KOMPAS.com - Grup Lippo segera meluncurkan tiga menara kondominium terbaru di superblok Kemang Village, Jakarta Selatan, dalam tahun 2011 ini. "Bulan Maret 2011, Kemang Village akan meluncurkan menara pertama dari tiga menara yang diluncurkan selama tahun 2011 ini," kata Direktur Lippo Jopy Rusli, yang bertanggung jawab dalam pengembangan Kemang Village.

Ini salah satu rahasia dan kekuatan Kemang Village. It's all about lifestyle, bukan sekadar deretan bangunan kondominium. Ini soal gaya hidup. Orang mau hidup nyaman, tenteram, dan sehat.

-- Jopy Rusli

Saat ini Kemang Village sukses menjual enam menara  unit kondominium. Apa rahasia Kemang Village? "Kuncinya, produk harus bisa diterima pasar dan diminati pasar, yang diapresiasi banyak orang," kata Jopy.

Jopy Rusli menceritakan, ketika kali pertama membuat perencanaan, ia pernah terpikir berapa cepat unit-unit kondominium di Kemang Village terjual habis. "Ternyata tidak lama. Buktinya sampai tahun 2011 ini, sudah enam menara yang terjual. Kami segera mempersiapkan meluncurkan tiga menara terbaru pada tahun 2011 ini juga," ungkapnya.

Tiga menara kondominium yang baru ini, kata Jopy, konsepnya berbeda dengan menara kondo yang sudah ada. "Kami terus melihat kesempatan dan kebutuhan. Kami mesti jeli, apa sih yang dibutuhkan masyarakat. Kalau kita buat yang bagus tapi tidak dibutuhkan orang, kan percuma," kata Jopy Rusli.

Alasan utama mengapa orang membeli unit kondominium di Kemang Village, menurut Jopy, karena di sini semua kebutuhan dapat terpenuhi sehingga pembeli merasa nyaman. Dari sekolah, universitas, rumah sakit, pusat perbelanjaan, kapel perkawinan, tempat makan, hangout, tempat berolah raga, tempat rapat, sampai tempat bekerja ada di satu lokasi.

"Ini salah satu rahasia dan kekuatan Kemang Village. It's all about lifestyle, bukan sekadar deretan bangunan kondominium. Ini soal gaya hidup. Orang mau hidup nyaman, tenteram, dan sehat," jelas Jopy. Para pembeli merasakan pertambahan nilai dari properti yang dibeli di Kemang Village. Dalam tiga tahun terakhir, nilai apresiasi di Kemang Village sudah mencapai 70 persen.

Jopy menambahkan, pusat perbelanjaan Lippo Mall di Kemang Village akan diisi penyewa utama Debenhams dan brand-brand lainnya dari PT Mitra Adiperkasa. Perusahaan ritel ini juga akan mengisi Lippo Mall di superblok St Moritz, Jakarta Barat. Nama Lippo Mall merupakan rebranding yang menguntungkan kawasan tempat mal itu dibangun.

Soal hotel, Jopy menyatakan, hotel yang akan beroperasi di Kemang Village bukan Aryaduta, tapi brand dari jaringan internasional. "Buat konsumen, kehadiran hotel bintang lima dengan jaringan internasional ini mengangkat nilai investasi dan memposisikan Kemang Village di kelas atas," ujarnya. Harga tanah di Kemang Village tahun ini sudah mencapai Rp 30 juta per meter persegi, padahal pada awal Kemang Village dibangun, harganya masih belasan juta rupiah per meter persegi.

Luas superblok Kemang Village sampai Februari 2011 mencapai 15,5 hektar. Dari luas itu, 8 hektar di antaranya sudah dikembangkan. Bagaimana rencana Kemang Village ke depan? "Rencana Kemang Village ke depan fleksibel. Kami terus melihat tuntutan pasar.  Bisa saja ke depan, kami membangun landed house, misalnya townhouse. Kami dinamis," jelasnya.

Jopy menceritakan pula, proses perizinan di Jakarta sangat ruwet. Ia membandingkan proses perizinan di negara lain seperti Singapura dan China, yang lebih sederhana dan juga cepat. "Soal proses perizinan ini di luar perhitungan kami," katanya. (Robert Adhi Kusumaputra)

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read our FAQ page at fivefilters.org/content-only/faq.php
Five Filters featured article: Collateral Damage - WikiLeaks In The Crosshairs.

Rabu, 23 Februari 2011

Rumah Idaman “Properti yang Konsepnya Tak Jelas, Pasti Tersendat” plus 2 more

Rumah Idaman “Properti yang Konsepnya Tak Jelas, Pasti Tersendat” plus 2 more


Properti yang Konsepnya Tak Jelas, Pasti Tersendat

Posted: 24 Feb 2011 01:12 AM PST

oleh: The Steven Eric Lazuardi

Dalam ilmu fengShui China Kuno, Kayu merupakan elemen yang mudah rapuh. Kayu memberikan makna atau arti tersendiri dimana ranting pohon–pohon yang bercabang yang mudah patah dan tumbuh kembali. Fenomena kekuatan alam terhadap elemen Kayu memberikan kesempatan untuk jiwa wirausaha berkembang satu sama lainnya.

Ranting–ranting pohon bercabang selalu tumbuh, memiliki arti tersendiri yakni brilliant ideas in any conditions. Akan tetapi ide–ide yang banyak tersebut, ternyata tidak kuat dengan terpaan angin kencang dari luar. Perihal yang paling fatal adalah akibat dari patahnya dahan–dahan yang bercabang sebagai akibat dari tiupan angin yang kencang.

Dahan–dahan yang patah dan tumbuh, mewakili kondisi dunia internasional, termasuk kondisi dalam negeri yang mana banyak terjadi konflik saling timpa tindih selama dua tahun terakhir ini. Berbagai kasus bermunculan, saling menuding dan berkhianat satu dengan lainnya.

Publik merasa dibohongi, semua kedok yang selama ini terselubung dengan rapi dan jauh dari perhatian publik pada akhirnya terbongkar juga. Kasus mafia pajak, kasus hukum, kasus pornography dan lain–lainnya. Demikian juga dengan muka baru yang sama sekali tidak pernah dikenali publik akhirnya bermunculan juga.

Seperti bintang yang terkenal lewat media internet Mbah Surip, Justin Bieber, Keong Racun dan lain–lainnya. Belum lagi kita melihat krisis Mesir dan Libya, dimana sebelumnya diawali dengan krisis amerika dan eropa. Ekonomi dunia menjadi wait and see.

Pengusaha besar dunia mengambil sikap untuk membuka investasi mereka di Asia, China, India dan Indonesia. Inilah peluang yang terbuka sekarang yang dialami oleh salah satu negara di asia, yakni Indonesia. Menjalin kerjasama dengan orang – orang asing investor dunia.

Tahun Kelinci 2011 merupakan tahun dengan elemen Kayu unsur Yin negatif (-), spekulasi untuk menjatuhkan pesaing bisnis seprofesi sangat rentan terjadi pada tahun ini. Indikasi kejahatan dalam dunia bisnis berkembang pesat. Berbagai cara licik bermunculan, penuh dengan siasat penipuan bisnis. Oleh karena itu, berhati hatilah ketika ada penawaran kerja maupun usaha yang mendatangkan uang dengan cepat. Komunitas penipuan bermunculan dimana – mana.

Properti dengan konsep yang tidak jelas, contohnya rusunami, yang mana sekarang tidak berjalan lancar. Bangunan dengan konsep subsidi akhirnya dikembalikan menjadi konsep regular. Masih banyak lagi properti yang berhenti, dan pada akhirnya mengecewakan para konsumen. Janji muluk berada di sekitar kehidupan kita.

Lalu yang menjadi pertanyaan adalah, "apakah kita semua masih mempunyai prospek cerah dalam berkarir?". Elemen Kayu tahun 2011 memberikan peluang tersendiri untuk kita semua. Sekalipun unsur Yin (-) berada didalam tahun ini, namun kita harus berpikir positif. Sentimen negatif terkadang memberikan peluang yang luar biasa, asal kita semua mau berpikir sejenak untuk maju. Kemajuan usaha sektor mikro akan mengalami kemajuan 2 tahun belakangan ini.

Sebagai contohnya adalah usaha warteg pinggiran jalan dan sejenisnya. Tahun 2010, usaha mikro, atau dikenal sebagai warteg ini mendapatkan perhatian dari Pemda Jakarta. Warteg mau dikenakan pajak. Namun karena banyak yang menentang dan tidak setuju dari masyarakat, maka program pajak pun akhirnya diberhentikan. Lahan-lahan yang semula kosong, jarang ada yang mau nempati, sekarang menjadi incaran dari para pedagang kaki lima.

Apabila kita jeli, maka hidup kita akan berubah. Elemen Kayu menghidupkan energi Api yang sangat diperlukan oleh kompor api dalam memasak. Oleh karena itu, banyak tempat yang menjual makanan menjadi pusat keramaian. Jalan-jalanlah ke foodmall, mal dengan konsep berkumpulnya para pedagang makanan. Pengunjungnya selalu ramai, bahkan sampai jam siang waktunya makan siang, restoran makanan tersebut selalu kehabisan tempat untuk para pengunjungnya. Lahan parkir mobil pun selalu kekurangan dan ujung – ujungnya berebutan tempat parkir.

Foodmall yang bisa dikunjungi sebagai pedoman untuk belajar berinvestasi dalam dunia makanan adalah contohnya Cilandak Town Square Jakarta, Tee Square Jakarta, Setiabudi One Jakarta, Surabaya Town Square Surabaya dan masih banyak tempat lagi yang bisa kita kunjungi. Yang jelas, belajarlah investasi dengan modal kecil dengan keinginan mempunyai lahan properti sendiri, sekalipun lahannya kecil.

*) The Steven Eric Lazuardi, konsultan Hokiplus

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read our FAQ page at fivefilters.org/content-only/faq.php
Five Filters featured article: Collateral Damage - WikiLeaks In The Crosshairs.

18.000 Unit Kondominium Selesai pada 2011

Posted: 23 Feb 2011 10:02 AM PST

JAKARTA, KOMPAS.com — Sebanyak 18.000 unit kondominium diperkirakan akan selesai pada tahun 2011. Penambahan ini akan menjadi kontribusi terbesar dalam pasokan kondominium sewa dan mengakibatkan kompetisi kuat dalam pasar kondominium dan apartemen sewa.

Mengacu pada data dari Cushman and Wakefield Indonesia, kondominium sewa pada kuartal IV tahun 2010 menyumbang pasokan 83,8 persen, apartemen servis menyumbang 9,8 persen, dan apartemen khusus sewa menyumbang 6,4 persen.

Harga sewa pada apartemen khusus sewa tercatat stabil dengan 15,83 dollar AS per meter persegi per bulan, sementara apartemen servis tercatat 20,90 dollar AS per meter persegi per bulan.

Pasokan kondominium sewa pada kuartal IV tahun 2010 menyumbang 83,8 persen, apartemen servis menyumbang pasokan 9,8 persen, dan apartemen khusus sewa menyumbang pasokan 6,4 persen.

Adapun harga sewa kondominium sewa sebesar 13,73 dollar AS per meter persegi per
bulan, sementara dalam rupiah mengalami kenaikan dari Rp 122.672 pada kuartal IV tahun 2010 menjadi Rp 123.551 pada kuartal I tahun 2011.

"Penghuni apartemen sewa di Jakarta relatif stabil dengan angka yang sama seperti kuartal lalu, yakni 66,2 persen dengan 25.371 unit telah tersewa," kata David Cheadle, Managing Director Cushman and Wakefield Indonesia di Jakarta, Rabu (23/2/2011).

Permintaan hunian apartemen khusus sewa banyak datang dari grup perusahaan yang mengadakan pertemuan dan membutuhkan akomodasi jangka pendek bagi para karyawannya. Permintaan apartemen servis banyak datang dengan tujuan akomodasi harian.

Sementara itu, penghuni kondominium sewa adalah penyewa lokal yang memilih tempat dengan lokasi yang dekat dengan tempat kerja, universitas, dan pusat bisnis.

David menambahkan, untuk ke depan, beberapa apartemen servis akan menaikkan harga penawaran sewa karena kenaikan tarif dasar listrik pada Juli 2010 lalu berimbas pada biaya operasional. (Natalia Ririh)

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read our FAQ page at fivefilters.org/content-only/faq.php
Five Filters featured article: Collateral Damage - WikiLeaks In The Crosshairs.

Gairah Pasar Ritel Disumbang Pusat Perbelanjaan Baru

Posted: 23 Feb 2011 09:11 AM PST

JAKARTA, KOMPAS.com - Munculnya pusat-pusat perbelanjaan baru yang akan rampung pada 2011 akan menyumbang geliat pasar ritel di Jakarta. Meski diprediksi pasokan ritel akan melambat di bawah 10 persen untuk dua tahun mendatang, aktivitas sewa ruang ritel diperkirakan tetap bergairah.

Apabila seluruh rencana pusat perbelanjaan ini diselesaikan tepat waktu, maka akan terdapat 3,7 juta meter persegi pasokan ruang ritel di Jakarta pada akhir tahun 2011.

-- David Cheadle

Dari riset data yang dilakukan oleh konsultan Cushman and Wakefield, pusat perbelanjaan baru yang akan selesai pada tahun 2011 adalah Kuningan City berlokasi di Jalan dokter Satrio dengan luas 55.000 meter persegi, Kemang Vilage berlokasi di Jakarta Selatan dengan luas 55.000 meter persegi, Grand Paragon berlokasi di Jakarta Barat dengan luas 40.000 meter persegi, Kalibata City di Jakarta Selatan dengan luas 30.000 meter persegi dan Ancol Beach City di Jakarta Utara dengan luas 18.300 meter persegi.

Pada akhir tahun 2010 pasokan kumulatif pusat perbelanjaan sebesar 3,5 juta meter persegi, dengan pasokan ruang ritel dari pusat perbelanjaan sewa 2,4 Juta meter persegi dan pusat perbelanjaan strata title 1,1 juta meter persegi.

Hingga akhir tahun 2011 diperkirakan akan terdapat penambahan  214.300 meter persegi ruang ritel baru di Jakarta. Dimana seluruh pasokan baru ini adalah ruang ritel sewa (97,3 persen), dan 2,7 persen sisanya ruang ritel strata title.

"Apabila seluruh rencana pusat perbelanjaan ini diselesaikan tepat waktu, maka akan terdapat 3,7 juta meter persegi pasokan ruang ritel di Jakarta pada akhir tahun 2011," kata David Cheadle, Managing Director Cushman and Wakefield Indonesia di Jakarta, Rabu (23/2/2011).

Menurut Arif Rahardjo, Head of Research and Advisory PT. Cushman and Wakefield Indonesia, pada tahun lalu banyak penyewa ritel ragu untuk masuk karena persediaan pasokan yang terbatas.

Namun, kata Arif, hal tersebut tidak akan terjadi pada 2011. Sebab, pasokan ruang ritel  diperkirakan bertambah di tahun ini Penyewa pun akan kembali datang untuk meramaikan ritel di Indonesia.

Sedangkan menurut Senior Manager Cushman and Wakefield Indonesia, Soany Gunawan, untuk tahun ini, beberapa penyewa ruang ritel dari asing telah berkomitmen masuk pasar Indonesia. Siapa saja penyewanya, Soany belum bisa berkomentar banyak. "Selain pembukaan toko-toko baru oleh para pemain lama, penyewa untuk food and beverage dan fashion akan tetap mendominasi transaksi sewa," katanya.  (Natalia Ririh)

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read our FAQ page at fivefilters.org/content-only/faq.php
Five Filters featured article: Collateral Damage - WikiLeaks In The Crosshairs.

Selasa, 22 Februari 2011

Rumah Idaman “2010, Laba Bersih Summarecon Naik 30 Persen” plus 2 more

Rumah Idaman “2010, Laba Bersih Summarecon Naik 30 Persen” plus 2 more


2010, Laba Bersih Summarecon Naik 30 Persen

Posted: 23 Feb 2011 02:35 AM PST

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Sumarecon Agung Tbk (SMRA) berhasil membukukan peningkatan pendapatan dan laba bersih sepanjang tahun 2010 lalu. Manajemen menyebutkan,  sepanjang tahun lalu pendapatan mereka sudah mencapai Rp 1,5 triliun sampai Rp 1,6 triliun, naik 26,05 persen-34,45 persen dari periode yang sama pada tahun 2009, yang hanya mencapai Rp 1,19 triliun.

Michael Yong Sekretaris Perusahaan SMRA bilang, laba bersih tahun lalu juga meningkat sebesar 30 persen dibanding tahun 2009. Selama tahun 2009, laba bersih Summarecon Agung hanya mencapai Rp 167,34 miliar. Dengan begitu, laba bersih Summarecon sepanjang tahun 2010 bisa mencapai Rp 217,54 miliar.

Adapun di tahun ini, Sumarecon menargetkan pendapatan dan laba bersih bisa meningkat 20 persen. Jadi pendapatan Summarecon Agung ditargetkan bisa mencapai Rp 1,8 triliun - Rp 1,92 triliun. Sedangkan, laba bersih Summarecon bisa mencapai Rp 261,05 miliar.

Peningkatan pendapatan Summarecon, menurut Michael, masih banyak disumbang dari penjualan perumahan mereka. "Hampir 70 persen hasil pendapatan kami berasal dari penjualan perumahan," terang dia. Sedangkan sisanya berasal dari pendapatan mal dan apartemen.

Michael menduga, pendapatan Sumarecon ke depan masih akan banyak disumbang dari penjualan rumah di Serpong. "Sampai saat ini kami masih mempunyai landbank sebanyak 500 hektar di sana," kata dia. Selain itu, Summarecon juga masih mempunyai landbank di Bekasi seluas 220 hektar, dan Kelapa Gading sebanyak 20 hektar.

Summarecon Agung juga berencana mengakuisisi lahan di Bandung seluas 60 hektar. Menurut Michael rencana akuisisi tersebut akan menggunakan dana kas mereka. "Kebutuhannya diperlukan secara bertahap," jelasnya. Kebutuhan dana ekspansi diperkirakan Rp 300 miliar - Rp 500 miliar. (Avanty Nurdiana/KONTAN)

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read our FAQ page at fivefilters.org/content-only/faq.php
Five Filters featured article: Collateral Damage - WikiLeaks In The Crosshairs.

Investor Malaysia Bangun Treasure Bay di Bintan

Posted: 23 Feb 2011 01:59 AM PST

TANJUNGPINANG, KOMPAS.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan meresmikan pembangunan kawasan wisata terpadu Treasure Bay di Lagoi, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau pada 26 Februari 2011.

Kepala Negara akan mengunjungi Lagoi setelah meresmikan program Kepri 2011 mengenai pengentasan warga dari kemiskinan di Gedung Daerah Tanjungpinang, kata Kepala BP Kawasan Bintan Wilayah Bintan Mardhiah, Selasa, di Tanjungpinang.

"Treasure Bay dibangun secara bertahap oleh konsorsium dari Malaysia (Landmark Holding Sdn Bhd) dengan nilai investasi sekitar Rp24 triliun," ujar Mardhiah yang juga Kepala Badan Promosi, Investasi dan Pelayanan Perizinan Terpadu Bintan.

Pembangunan kawasan wisata terpadu Treasure Bay mulai dilakukan pada tahun ini. Pihak Treasure Bay akan membangun marina, ruang terbuka hijau, resort dan kawasan hunian. "Investor asal Malaysia tersebut memiliki komitmen untuk terus mengembangkan usahanya," ujarnya.

Hasil pembangunan Treasure Bay Resort oleh Landmark Holding akan meramaikan persaingan bisnis perhotelan di kawasan wisata Lagoi, Kabupaten Bintan. Di dalam area resor akan dibangun lima hotel berbintang enam.

Investasi di sektor pariwisata di Bintan tersebut dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pengentasan dari pengangguran dan peningkatan mutu pendidikan.  "Jumlah wisatawan mancanegara yang mengunjungi Lagoi terbanyak ketiga di Indonesia. Tahun 2010 jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Lagoi sebanyak 42.331 orang," katanya.

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read our FAQ page at fivefilters.org/content-only/faq.php
Five Filters featured article: Collateral Damage - WikiLeaks In The Crosshairs.

Memancing Investor Properti Membangun di Tepi Sungai Musi

Posted: 23 Feb 2011 12:01 AM PST

oleh Robert Adhi Kusumaputra

Ketika bertemu Wali Kota Palembang Eddy Santana Putra pekan lalu, saya terkesan dengan program Musi River Side Development yang dikembangkan Pemerintah Kota Palembang. Membangun kawasan pedestrian sejauh 20 kilometer di sepanjang tepi Sungai Musi yang masuk wilayah Kota Palembang? Wow, ini program kota yang harus didukung penuh.

Saat ini Pak Wali Kota sudah membangun kawasan pedestrian sepanjang 2 km di daerah ilir dan 1 km di daerah ulu. Lalu kapan dan bagaimana dengan daerah lainnya? Pak Eddy Santana mengatakan pihaknya membutuhkan anggaran yang relatif besar, termasuk APBN, untuk bisa mewujudkan cita-cita itu. Bersama DPRD setempat, Pak Eddy berharap diterbitkan peraturan daerah yang mengatur program ini, sehingga siapa pun yang menjabat Wali Kota Palembang, tetap melanjutkan program ini.

Pada malam hari di Palembang, saya sempat menikmati keindahan Jembatan Ampera yang dibaluti lampu yang berkelap-kelip. Jembatan yang membentang di atas Sungai Musi ini merupakan hasil pampasan perang Jepang dan kini tetap jadi ikon kota Palembang. Pada malam itu, saya berdiri di restoran River Side yang dibangun di tepi Sungai Musi, saya menikmati kelap kelip lampu di Jembatan Ampera.

Restoran terapung seluas 1.500 meter persegi ini dibangun tahun 2008 ketika program pariwisata Visit Musi Year diluncurkan. Resto ini diminati masyarakat Palembang. Bila ada tamu dari luar kota, mereka diajak menikmati malam di tepi sungai sambil menikmati hidangan. Resto itu memang pas untuk masyarakat Palembang.

Tapi sesungguhnya tepian Sungai Musi masih bisa dimaksimalkan. Saya lalu membayangkan betapa asyiknya menghabiskan malam di resto-resto di tepi sungai, seperti di Clarke Quay dan Boat Quay di tepi Sungai Singapura. Anak-anak muda menikmati hari di kafe, resto, klub gaya hidup, meneguk kopi, menyeruput jus, dan menghabiskan malam di sana. Di tepi Sungai Singapura juga berdiri banyak gedung-gedung perkantoran, hotel, pusat gaya hidup.

Tepian sungai memang magnet bagi pebisnis di kota mana pun di dunia. Air memang acap dianggap sebagai sumber hoki dan rezeki. Tidaklah heran jika banyak investor berminat membangun pusat bisnis di tepi sungai.

Di Shanghai, China, misalnya, kita lihat banyak gedung dibangun di tepi sungai. Dan kita juga bisa berjalan kaki di kawasan pedestrian The Bund dan menikmati Sungai Huangpu. The Bund sudah dikenal sejak tahun 1920-an, dan kawasan tepi sungai ini baru saja direnovasi menjelang Shanghai Expo 2010 lalu. Banyak orang lanjut usia Shanghai bernostalgia di The Bund karena mereka ingat masa pacaran di sana.

Kini The Bund menjadi salah satu ikon wisata Kota Shanghai. Keindahan dedung-gedung tua yang dibangun pada abad ke-20 tetap dapat dinikmati. Jutaan turis mendatangi The Bund dan menikmati tepian Sungai Huangpu, saksi bisu bagaimana Dinasti Song berada di wilayah ini pada abad ke-11.

Palembang pun sesungguhnya menyimpan sejarah panjang. Kerajaan Sriwijaya yang terkenal hingga ke negeri China, diyakini berlokasi di Palembang. Sungai Musi dan Pulau Kemaro juga saksi bisu bagaimana Sriwijaya menjadi kerajaan yang disegani.

Pada masa kini, Palembang berkilau setelah sukses menjadi tuan rumah PON tahun 2004. Keberhasilan Kota Palembang diuji lagi pada bulan November 2011 mendatang, di mana Palembang akan menjadi tuan rumah pembukaan dan penutupan pesta olahraga bangsa-bangsa Asia Tenggara atau SEA Games. Perhelatan akbar olahraga se-Asia Tenggara ini seakan mengulang lagi kejayaan Sriwijaya berabad-abad silam di mana banyak saudagar dan utusan kerajaan lain datang ke daerah ini.

Sejak PON 2004, Palembang memang berkembang pesat, termasuk sektor properti. Wali Kota Eddy Santana Putra aktif mengajak investor menanamkan modalnya di kota berpenduduk 1,7 juta jiwa ini. Eddy berhasil mengajak pengembang terkemuka, Ciputra membangun Citra Grand City di daerah Alang-alang Lebar, sekitar 12 km dari pusat kota.

Eddy bercerita, setelah tiga kali mengundang Ciputra, akhirnya pengembang kondang itu mau masuk Palembang. Ternyata Ciputra pun terkaget-kaget dengan respon. Bayangkan, rumah-rumah seharga Rp 2 miliar sampai Rp 4 miliar pun terjual habis! Direktur Bank Sumsel Babel Asfan Sukri Sanaf berpendapat sektor properti di daerah ini menyimpan potensi besar. Pengembang yang jeli mendapatkan lokasi terbaik, seperti Grup Ciputra, akan berhasil.

Sukses Palembang menggaet investor besar, kata dosen Pasca Sarjana Universitas Sriwijaya Palembang, DR Hanafiah, terkait dengan keberhasilan Wali Kota Eddy Santana membuat investor nyaman berinvestasi dengan layanan satu pintu.

Nah, kembali ke ide Pak Eddy Santana membangun kawasan pedestrian di sepanjang tepi Sungai Musi di Kota Palembang. Program Musi River Side Development ini sangat layak didukung dan direalisasikan. Jika ini terwujud, Palembang pasti makin berkilau. Investor properti, termasuk perhotelan dan restoran, akan berbondong-bondong datang ke Palembang.

Mungkin kita bisa bermimpi suatu hari tepian Sungai Musi bisa seperti Clarke Quay atau Boat Quay Singapura, dan kawasan pedestriannya bisa seperti The Bund Shanghai. Mengapa tidak?

*) Robert Adhi Kusumaputra, editor kanal Properti.Kompas.com

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read our FAQ page at fivefilters.org/content-only/faq.php
Five Filters featured article: Collateral Damage - WikiLeaks In The Crosshairs.