Selasa, 12 April 2011

Rumah Idaman “23 Investor Jalan Tol Siap Tanda Tangani PPJT Baru” plus 2 more

Rumah Idaman “23 Investor Jalan Tol Siap Tanda Tangani PPJT Baru” plus 2 more


23 Investor Jalan Tol Siap Tanda Tangani PPJT Baru

Posted: 13 Apr 2011 03:11 AM PDT

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pekerjaan Umum (PU) memastikan, sebanyak 23 investor ruas tol siap menandatangani Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) baru hasil amandemen. "Sebanyak 23 ruas siap, sedangkan satu lagi, yaitu ruas tol Batang-Semarang masih ditahan karena ada perubahan kepemilikan saham," kata Menteri Pekerjaan Umum, Djoko Kirmanto kepada pers di sela-sela acara Indonesia Internasional Infrastructure Conference and Exhibition (IICE) 2011 di Jakarta, Selasa.

Djoko menjelaskan, investor ruas tol tersebut hingga kini belum menyerahkan kelengkapan administrasi pengalihan saham tersebut kepada pemerintah. Dikatakannya, evaluasi pada tahap kedua ini mengacu pada Peraturan Presiden No. 13 tahun 2010 dan Peraturan Menteri (Permen) PU No. 6 tahun 2010. "Hingga saat ini, kelihatannya yang bisa meneruskan itu ada 23 ruas itu," katanya.

Djoko menegaskan syarat-syarat dalam kontrak PPJT yang baru ini sangat ketat. "Misalnya, kalau performance-nya dalam sekian bulan tidak selesai dan kalau tidak ada perjanjian kredit dengan bank selama enam bulan akan kita putus," katanya.

Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum (PU) Ahmad Ghani Gazali mengatakan, ruas tol Batang-Semarang belum bisa diputuskan sekarang karena masih ada persyaratan administrasi yang belum dilengkapi. "Mereka baru sampai pada kesepakatan pengalihan saham tapi transaksi pengaliham sahamnya belum," katanya.

Ia mengatakan, jika belum tuntas juga pada jadwal penandatangan PPJT baru, maka keputusan untuk menggnati dengan investor baru, terpaksa dilakukan. "Dia harus mundur dengan sendirinya," kata Gani.

Gani juga membenarkan, penandatanganan 23 PPJT baru tinggal menunggu restu dari Wakil Presiden Boediono. Dia mengatakan dalam PPJT yang baru ini nanti pemerintah memberlakukan pemutusan otomatis bila pihak investor tidak menjalankan persyaratan-persyaratan dalam PPJT yang baru.

Ada pun persyaratan dalam PPJT yang baru nanti adalah pertama, jaminan pelaksana sebesar satu persen dari total investasi harus sudah diberikan kepada pemerintah dalam waktu paling lama satu bulan, setelah penandatanganan amandemen PPJT. Jika total investai suatu ruas jalan tol adalah Rp10 triliun maka, investor wajib menyerahkan satu persen dari Rp10 triliun itu kepada pemerintah sebagai jaminan bahwa si investor memiliki modal untuk mengerjakan proyek.

Kedua, setelah 75 persen pembebasan tanah dilakukan investor wajib menyediakan 1/3 dari nilai ekuitas. Ekuitas adalah modal yang harus dimiliki investor di luar pinjaman perbankan. Besarnya ekuitas adalah 30 persen dari nilai investasi sedangkan 70 persen berasal dari pinjaman perbankan.

Gani menyebutkan, pihaknya mengusulkan agar badan usaha jalan tol (BUJT) harus sudah memiliki 1/3 dari nilai ekuitas itu setelah sudah 75 persen pembebasan lahan.

Ketiga, BUJT dalam waktu enam bulan setelah penandatanganan amandemen PPJT harus sudah memiliki perjanjian kredit (PK) dengan pihak perbankan yang memberi pinjaman pembiyaan proyek.

Keempat, tambahnya, kemudian pada saat masa konstruksi tidak bisa mencapai progres tertentu, pihak pemerintah juga akan langsung memutuskan PPJT.

Masih berkomitmen Sementara itu Direktur Utama PT Marga Setiapuritama (MS) Harya M Hidayat saat dihubungi mengatakan, pihaknya masih komitmen untuk menyelesaikan pembangunan jalan tol Batang-Semarang ini, termasuk persyaratan yang diminta oleh BPJT. "Semua persyaratan evaluasi baik dari aspek legalitas, administrasi dan komersial termasuk di dalamnya adalah bisnis plan baru untuk Batang-Semarang, akan kami penuhi," kata Harya. Bahkan, kata dia, PT MS sudah siap tandatangan PPJT baru hasil amandemen dengan pemerintah.

"Kalaupun ada ketidakpuasan terhadap perubahan kepemilikan saham adalah hal yang wajar. Tetapi Bakrie sudah siap menjadi mayoritas di tol tersebut sekitar 65-70 persen," kata Harya. Ia memperkirakan, pihaknya siap menyelesaiakan seluruh persyaratan hingga akhir April ini. "Hasil evaluasi kami menunjukkan total investasi membengkak hingga Rp5 triliun," katanya.

Tol Batang-Semarang (75 km), pada awal PPJT pada 2006 nilai investasi sebesaar Rp3,6 triliun, konsesinya dipegang oleh PT Marga Setiapuritama dan pemegang sahamnya adalah PT Insia Persada Permai (40persen), PT Bayuen Permatasari (55 persen) dan PT Karya Trampil Mandiri (5 persen).

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers. Five Filters featured article: Libya and Oil.

Pemkot Tasik Gandeng MP3I Bangun Rumah Murah

Posted: 13 Apr 2011 03:04 AM PDT

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Tasikmalaya akan membangun rumah murah inovatif bekerjasama dengan organisasi masyarakat peduli permukiman perumahan Indonesia (MP3I) untuk masyarakat berkeluarga yang memiliki penghasilan rendah.

"Pemerintah lagi berupaya membangun rumah murah inovatif, belum ditentukan lokasinya, targetnya untuk masyarakat berpenghasilan rendah," kata Ketua MP3I, Ing Wijono Pontjowinoto, usai melantik ketua pengurus cabang MP3I Kota Tasikmalaya, di Bale Kota, Selasa. Rencana pembangunan rumah murah itu, dijelaskan Wijono merupakan inisiatif pemerintah daerah Kota Tasikmalaya yang didukung oleh MP3I sebagai organisasi kemasyarakatan yang fokus terhadap masyarakat yang membutuhkan tempat tinggal.

Terwujudnya rencana pembangunan tersebut, ia berharap masyarakat di Kota Tasikmalaya yang memiliki penghasilan rendah dapat membeli rumah secara kredit maupun tunai. Bahkan harga jual rumah murah inovatif tersebut, kata Wijono lebih murah pada harga jual rumah pada umumnya sekitar Rp30 juta untuk tipe 36 atau 9 meter persegi.

"Nanti membangun rumah itu tanahnya tidak sengketa, dekat dengan fasilitas pendukung dan MP3I membantu pemerintah bahwa rumah itu targetnya harus tepat sasaran masyarakat berpenghasilan rendah," katanya.

Sementara itu Kepala Dinas Cipta Karya dan Permukiman Kota Tasikmalaya, Tarlan mengatakan akan ikut serta dalam program yang dilakukan MP3I dalam membantu akses memiliki rumah murah bagi masyarakat.

"Mengenai perumahan murah ini sangat dinanti, sehingga keluarga Kota Tasikmalaya bisa menempati rumah yang layak, apalagi harga rumahnya bisa ditekan mencapai Rp30 juta," kata Tarlan.

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers. Five Filters featured article: Libya and Oil.

Pemerintah Tawarkan Jalan Tol Baru

Posted: 12 Apr 2011 12:34 PM PDT

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah menawarkan 15 ruas tol dalam acara International Infrastructure Conference and Exhibition 2011. Ke-15 ruas tol ini merupakan prioritas pemerintah dengan nilai investasi mencapai Rp 67,27 triliun. Selain itu, ada juga 15 proyek tol baru dengan investasi Rp 78 triliun. "Proyek ini dalam proses feasibility study (FS)," kata Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto, Selasa (12/4).

Berikut proyek ruas tol tersebut:

(1) Medan - Kualanamu - Tebingtinggi, 60 km, nilai investasi Rp 4,755 triliun
(2) Cileunyi - Sumedang - Dawuan, 58,5 km, Rp 5,102 triliun
(3) Palembang - Indralaya, 22 km, Rp 1,052 triliun
(4) Tegineneng - Babatan, 50 km, Rp 2,7 triliun
(5) Sukabumi - Ciranjang, 28 km, Rp 1,85 triliun
(6) Pasirkoja - Soreang, 15 km, Rp 1,021 triliun
(7) Pandaan - Malang, 37,62 km, Rp 2,57 triliun
(8) Medan - Binjai, 15,8 km, Rp 1,293 triliun
(9) Kemayoran - Kampung Melayu, 9,65 km, Rp 6,963 triliun
(10) Sunter - Rawabuaya - Batuceper, 22,92 km, Rp 9,76 triliun
(11) Ulujami - Tanah Abang, 8,27 km, Rp 4,255 triliun
(12) Pasar Minggu - Casablanca, 9,56 km, Rp 5,719 triliun
(13) Sunter - Pulogebang - Tambelang, 25,73 km, Rp 7,377 triliun
(14) Duripulo - Kampung Melayu, 11,38 km, Rp 5,96 triliun
(15) Pekanbaru - Kandis - Dumai, 135 km, Rp 8,446 triliun
(16) Manado - Bitung, 46 km, Rp 5,61 triliun
(17) Kisaran - Tebingtinggi, 60 km, Rp 5,280 triliun
(18) Terbanggi Besar - Menggala - Pematang Padang, 100 km, Rp 5,78 triliun
(19) Bakauheni - Terbanggi Besar, 100 km, Rp 5,78 triliun
(20) Cilegon - Bojonegara, 15,69 km, Rp 0,92 triliun
(21) Kamal - Teluknaga - Batuceper, 32 km, Rp 3,59 triliun
(22) Gedebage - Majalaya, 12,75 km, Rp 0,9 triliun
(23) Semarang - Demak, 23,99 km, Rp 2,96 triliun
(24) Yogyakarta - Bawen, 104 km, Rp 6,085 triliun
(25) Yogyakarta - Solo, 40,49 km, Rp 2,33 triliun
(26) Bandara Juanda - Tanjungperak, 23 km, Rp 5,03 triliun
(27) Probolinggo - Banyuwangi, 170,36 km, Rp 8 triliun
(28) Batu Ampar - Muka Kuning - Bandara Hang Nadim, 25 km, Rp 2,2 triliun.

(Petrus Dabu/KONTAN)

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers. Five Filters featured article: Libya and Oil.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar