Rabu, 18 November 2009

Rumah Idaman “KONSTRUKSI : 53 Menteri se-Asia Pasifik akan Hadiri Infrastructure Asia 2010” plus 1 more

Rumah Idaman “KONSTRUKSI : 53 Menteri se-Asia Pasifik akan Hadiri Infrastructure Asia 2010” plus 1 more


KONSTRUKSI : 53 Menteri se-Asia Pasifik akan Hadiri Infrastructure Asia 2010

Posted: 17 Nov 2009 10:27 PM PST

JAKARTA, KOMPAS.com - Sedikitnya 53 Menteri se-Asia Pasifik akan menghadiri Konferensi Tingkat Menteri Asia Pasifik dengan tema "Kerja Sama Pemerintah dan Swasta" (Public and Private Partnerships) untuk Pembangunan Infrastruktur di Asia", 14-17 April 2010 di Jiexpo, Jakarta. Mereka akan berdiskusi tentang masa depan perkembangan infrastruktur berkelanjutan di wilayah Asia Pasifik.

Forum Kepemimpinan (Leadership Forum) yang dijadwalkan akan berlangsung pada tanggal 15 dan 16 April memberikan peluang yang tidak tertandingi bagi pemerintah, industri dan juga institusi finansiil untuk bergabung dan membahas tentang (real time) proyek-proyek infrastruktur dan juga kapasitas pembelanjaan alat-alat dan teknologi terbaru penunjangnya.

Kementerian Negara Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS) Republik Indonesia selaku tuan rumah telah mengeluarkan undangan resmi kepada pemerintah masing-masing negara peserta (G2G) untuk menjadi pembicara di acara yang akan dihadiri oleh lebih dari 20 Menteri dari berbagai negara seperti Australia, Kanada, Cina, Jerman, India, Perancis, Rusia, Turki, Inggris dan Amerika Serikat.

Di antara para pejabat senior yang diundang dalam acara Leadership Forum antara lain HRH The Duke of York – Perwakilan Khusus Inggris untuk Perdagangan dan Investasi Internasional, Lord Davies of Abersoch CBE – Menteri Perdagangan Inggris, Mr. Garry Locke – Kementrian Perdaganan Amerika Serikat, Mr. Sergei Schmatko – Menteri Energi Federal Rusia,  Mr. Shri Kamal Nath – Menteri Transportasi dan Jalan Tol India, Mr.Jiang Weixin – Menteri Departemen Perumahan dan Pembangunan Perkotaan-Pedesaan Republik Rakyat Cina.

Sedangkan bagi perwakilan sektor swasta, undangan untuk menjadi pembicara akan ditujukan kepada yang nama-namanya sudah tidak asing lagi di dunia industri, yaitu para pemimpin abad 21 yang telah mengukir prestasi di bidang penciptaan dan pengembangan proyek-proyek infrastruktur di pasar global.

Termasuk di dalam daftar panjang tersebut adalah  Lakshmi N. Mittal, Chairman dan CEO Arcelor Mittal, Aleksey Miller – Chairman of the Management Committee dan Deputy Chairman of the Board of Directors of OAO Gazprom, Jeffrey Immelt – Chairman dan CEO General Electric Company, Mukesh Ambani – Chairman dan Managing Director Reliance Industries Limited, Giang Xiao – Chairman Bank of China dan Haruhiko Kuroda – President of Asian Development Bank.
 


KSP

Editor: ksp

This content has passed through fivefilters.org.

PERUMAHAN : BSD City, Kota Sejuta Peluang

Posted: 17 Nov 2009 10:14 PM PST

SERPONG, KOMPAS.com -  PT Bumi Serpong Damai (BSD) Tbk terus berupaya mewujudkan BSD City menjadi kota dengan sejuta peluang, sesuai motto "Big City, Big Opportunity". Memenuhi komitmen tersebut, PT BSD Tbk pada pertengahan 2008, memulai pengembangan BSD City seluas 2.000 hektar.

Pengembangan lahan seluas 2.000 hektar tersebut dibagi dalam dua tahap. Tahap pertama yang tengah digarap seluas 850 hektar, akan selesai dikembangkan pada lima sampai enam tahun ke depan. Sedangkan sisanya akan selesai dikembangkan pada 2020.

Kawasan Hijau
Proyek pertama pengembangan BSD City adalah membangun Kawasan Hunian Foresta. Kawasan ini dikembangkan dengan konsep yang berorientasi pada luasnya ruang terbuka hijau tanpa melupakan sentuhan teknologi dan gaya hidup modern. Hingga saat ini, Kawasan Foresta telah meluncurkan sejumlah cluster, antara lain Albera, Viore, Allevare, dan Giardina, Primavera, serta cluster kembar (twin cluster) Fresco-Aria.

Kawasan Foresta pada umumnya dikembangkan sebagai sebuah kawasan hijau. Di Foresta terdapat hutan kota seluas  4,5 hektar yang ditambah dengan berbagai fasilitas seperti sport club yang dilengkapi dengan swimming pool dan pusat kebugaran,  jogging track, cycling path (jalur sepeda), serta  fasilitas putting green, 3 on 3 basketball,  dan taman-taman serta pedestrian yang lebar dan nyaman.

Salah satu produk unggulan Kawasan Foresta adalah cluster kembar (twin cluster) yang diberi nama Fresco-Aria yang dibangun di atas lahan seluas sembilan hektar. Nama cluster kembar ini diambil dari bahasa Italia. Fresco berarti segar dan Aria berarti udara. Makna kedua nama itu mencerminkan konsepnya yaitu cluster yang penuh dengan kesegaran, kesejukan, dan kenyamanan.

Konsep segar, sejuk, dan nyaman tersebut dijewantahkan lewat ketersediaan lahan terbuka hijau (green open area) yang tersebar di dalam Cluster Fresco-Aria seluas 10.000 m2 atau setara dengan luas dua kali lapangan sepak bola. Lahan terbuka hijau seluas itu membuat konsentrasi debu di dalam udara dapat dikurangi hingga 75% sehingga kualitas udara menjadi lebih bersih.

Keberadaan lahan terbuka hijau seluas 10.000 m2 juga dapat menghasilkan sedikitnya 200 kg oksigen (O2) setiap hari, yang  setara dengan kebutuhan oksigen 450 orang dewasa setiap harinya. Maka tepat jika  cluster Fresco–Aria merupakan cluster terhijau di kawasan terhijau di BSD City.

Cluster Fresco-Aria memiliki fasilitas Thematic Centro Park, yang dilengkapi lapangan basket 3 on 3, area bermain dan mini outbound untuk seluruh anggota keluarga. Produk hunian terbaru itu juga dikelilingi oleh kawasan green belt yang berfungsi sebagai area jogging track yang asri sepanjang 1 km. Keberadaan green belt juga berfungsi mengurangi kebisingan atau polusi suara di cluster Fresco-Aria.

Selain itu, lokasi Cluster Fresco-Aria juga berada sangat dekat dengan fasilitas kawasan Foresta. Sebut saja seperti de Palazetto Sport Club dan sentra komunitas North Piazza tepat berada di depan cluster ini. Hal ini semakin menambah kenyamanan penghuni dalam melakukan akitivitas olahraga maupun komersial untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari.

Kawasan Pelajar dan Mahasiswa
Produk unggulan lainnya dari Kawasan Foresta adalah cluster Studento yang berada di tengah kawasan Foresta, dekat dengan Central Bussines District  (CBD) BSD Barat serta kawasan pendidikan Edutown BSD City. Studento dirancang sebagai sebuah tempat tinggal ideal bagi para pelajar dan mahasiswa yang sekolah atau kampusnya berada di Edutown BSD City.

"Studento memang tepat menjadi hunian yang layak bagi para pelajar dan mahasiswa yang tengah menimba ilmu di Edutown. Penghuni Studento bisa menikmati fasilitas-fasilitas eksklusif  di Foresta serta merasakan ketenangan lingkungan hijau dan asri," ujar Idham Muchlis, Senior Manager Corporate Communications PT BSD Tbk.

Setiap rumah di Cluster Studento menghadirkan lima kamar tidur dan kamar mandi yang sangat memungkinkan untuk dijadikan hunian bagi para pelajar atau mahasiswa. Studento dikembangkan dengan konsep dorm house atau model asrama. Membeli rumah di Cluster Studento merupakan sebuah investasi yang sangat menguntungkan. Jika dikelola sebagai dorm house, pemilik rumah  bisa menghasilkan return on investment mencapai 17 persen per tahun atau pay back period selama enam tahun.

Selain Kawasan Foresta, di BSD City Barat juga tengah dikembangkan Kawasan The Icon yang menawarkan konsep hunian modern stylish. kawasan The Icon BSD City, merupakan sebuah kawasan hunian kelas menengah yang prestisius. Berada di jantung pengembangan BSD City, kawasan ini dibangun di atas lahan seluas 74 hektar.

Rencananya, sebanyak enam zona (cluster) dan sebuah neighborhood (fasilitas bersama)  yang dikembangkan secara bertahap di kawasan ini.  Saat ini yang telah hadir di Kawasan The Icon adalah cluster Simplicity, Western Cosmo, dan Eastern Cosmo.

Sebagai sebuah kota yang mandiri BSD City pun tak melupakan aspek pendidikan dengan menghadirkan Kawasan Pendidikan Edu Town. Dua  perguruan tinggi swasta; Swiss German University (SGU), perguruan tinggi swasta internasional, dan Prasetiya Mulya Business School (PMBS), sekolah bisnis terkemuka di Indonesia, telah membangun gedung kampus di kawasan tersebut. Khusus SGU, pembangunan fisik gedungnya sudah mencapai topping off  pada awal September 2009.

Selain pengembangan BSD City, PT BSD Tbk juga masih mengembangkan sejumlah kawasan di BSD City Timur. Kawasan tersebut adalah Sevilla yang kemudian disusul dengan kehadiran variannya Sevilla Primero dan Teraza de Sevilla. Produk hunian ini memiliki keunggulan kompetitif yakni lokasinya berada di kawasan yang telah berkembang di jantung BSD City.

Fasilitas yang ditawarkan berupa green areas seluas tiga hektar, lapangan tenis, lapangan futsal, dan children playground yang berada di tengah-tengah cluster. "Karena letaknya yang berada di tengah kota BSD, penghuni Sevilla Primero tinggal "selangkah" saja menuju pusat perbelanjan ITC dan BSD Junction, terminal bus Trans BSD, wahana wisata air Ocean Park, sekolah-sekolah unggulan, rumah sakit berstandar internasional, dan akses tol Pondok Indah-BSD," ujar Idham Muchlis.


KSP

Editor: ksp

This content has passed through fivefilters.org.

Selasa, 17 November 2009

Rumah Idaman “KONSTRUKSI : Penyerapan Dana Stimulus Sektor Infrastruktur Relatif Kecil” plus 2 more

Rumah Idaman “KONSTRUKSI : Penyerapan Dana Stimulus Sektor Infrastruktur Relatif Kecil” plus 2 more


KONSTRUKSI : Penyerapan Dana Stimulus Sektor Infrastruktur Relatif Kecil

Posted: 17 Nov 2009 06:16 AM PST

Laporan wartawan KOMPAS Aloysius Budi Kurniawan

SURABAYA, KOMPAS.com -  Penyerapan dana stimulus sektor infrastruktur atau konstruksi secara nasional sebesar Rp 12,2 triliun hanya terserap sekitar 40 persen. Sementara di Jawa Timur tingkat penyerapan dana stimulus hanya mencapai 50 persen dari besaran stimulus Rp 2 triliun. Lambatnya pembebasan lahan menjadi penyebab utama.

Ketua Gabungan Pengusaha Konstruksi Nasional Indonesia (Gapeksindo) Jatim Gatut Prasetyo mengatakan, selama krisis keuangan global berlangsung, Ja tim mendapatkan kucuran dana stimulus pembangunan infrastruktur sebesar Rp 2 triliun atau sekitar 15 persen dari total dana stimulus infrastruktur nasional Rp 12,2 triliun.

Sampai bulan November ini, dana stimulus yang masuk ke Jatim sebesar Rp 2 triliun hanya terserap 50 persen atau sekitar Rp 1 triliun. Di Jatim terdapat banyak orang dengan kemampuan yang handal tapi mengapa penyerapan dana stimulus infrastruktur kecil? ujarnya.

Gatut berharap, sisa dana stimulus sebesar Rp 1 triliun yang belum terserap dapat dialihkan dan digunakan dalam APBD Pemprov Jatim tahun depan. "Ada kabar tahun depan tak ada lagi dana stimulus seperti ini. Padahal jika dimanfaatkan benar-benar, banyak kontraktor kecil yang dapat memanfaatkan," papar Gatut.

Dengan tingkat penyerapan yang hanya sebesar 50 persen, Gatut menilai proyek stimulus infrastruktur di Jatim Gagal. Penyebabnya adalah lambatnya proses pembebasan lahan, baik untuk pembangunan perumahan, perkantoran, maupun jalan tol.

"Pembebasan lahan bisa dua tahun lebih. Padahal, waktu pembangunan hanya sebentar. Agar proses pembebasan lahan lebih cepat, pihak swasta seharusnya juga dilibatkan," ucapnya.

Selama ini, proses pembebasan lahan untuk pembangunan sarana umum selalu dilakukan pemerintah. Untuk mempercepat proses pembebasan lahan, Departemen PU akan memberikan insentif bagi camat atau lurah sebagai ujung tombak pembebasan lahan tol.

Departemen PU juga mengusulkan pemangkasan jadwal musyawarah pembebasan tanah dari 120 hari menjadi 60 hari dan penerapan konsinyasi setelah 51 persen lahan bebas dari ketentuan sebelumnya 75 persen lahan bebas. Usulan penurunan syarat konsinyasi dari 75 persen menjadi 51 persen juga pernah disampaikan Gubernur Jatim Seokarwo pada Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto.

Tender lewat internet  

Sekretaris 2 Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (LKPP) Soetarno menambahkan, dalam waktu dekat seluruh proyek pengadaan barang atau jasa pemerintah termasuk pembangunan infrastruktur akan dilakukan lewat internet. Tanpa harus saling bertatap muka, proses tender dapat dilakukan di manapun dan oleh siapapun.  

"Persaingan akan semakin ketat karena semua orang berpeluang. Panitia tender harus lebih siap dalam penilaian," kata Soetarno.

Selain menerapkan sistem tender lewat internet, LKPP berencana menerapkan pembayaran uang sanggah bagi kontraktor yang melakukan sanggah pasca tender mereka ditolak. Dengan ketentuan pembayaran uang sanggah, diharapkan proses tender tak berlarut-larut.

 

 

Editor: ksp

This content has passed through fivefilters.org.

KONSTRUKSI : Pembangunan Tol di Indonesia Jalan di Tempat

Posted: 17 Nov 2009 05:49 AM PST

Laporan wartawan KOMPAS Aloysius Budi Kurniawan

SURABAYA,KOMPAS.com - Pemerintah menargetkan pembangunan jalan tol sepanjang 1.500 kilometer dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah atau RPJM 2004-2009. Namun demikian, langkah ini tak berhasil karena terkendala permasalahan dasar, yaitu lambatnya proses pembebasan lahan.

Demikian penuturan Wakil Ketua Panitia Konferensi The Eastern Asia Society For Transportation Studies (EASTS) ke-8, Danang Parikesit di Surabaya, Selasa (17/11). "Pembangunan tol di Indonesia sangat lambat, sementara di negara lain pembangunan tol cukup progresif. Salah satu penyebab adalah kurangnya keberanian bupati dan walikota di daerah untuk membebaskan lahan demi kepentingan umum," ujar Danang.

Menurut Danang, dalam konteks pembangunan jalan tol kepala daerah seperti bupati, walikota, camat, hingga lurah memiliki dua sisi peran, yaitu sebagai pejabat pelaksana pembebasan lahan sekaligus wakil konstituen atau rakyat. Karena itu, bupati dan walikota kadang dilematis untuk melakukan pembebasan tanah bagi pembangunan jalan tol.

Komitmen kuat

Menyikapi hal ini, Danang menyatakan, pemerintah pusat harus berkomitmen kuat untuk berani memberikan insentif bagi para pemimpin daerah. Pemberian insentif diharapkan dapat mempercepat proses pembebasan tanah untuk kepentingan publik.

Sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum (PU) Djoko Kirmanto mengatakan, Departemen PU akan memberikan insentif bagi camat atau lurah sebagai ujung tombak pembebasan lahan tol. Selain itu, agar proses lebih cepat, Departemen PU juga mengusulkan pemangkasan jadwal musyawarah dari 120 hari menjadi 60 hari dan penerapan konsinyasi setelah 51 persen lahan bebas dari ketentuan sebelumnya 75 persen lahan bebas.

Beda mazhab

Danang melihat mazhab pembangunan jalan tol di negara maju dan negara berkembang berbeda. Negara-negara maju menerapkan tarif tol sebagai biaya sebenarnya yang harus ditanggung para pengguna jalan. Sedangkan di negara-negara berkembang, termasuk Indonesia tarif tol dikenakan pada pengguna jalan untuk membiayai pembangunan jalan.

Selain itu, kontrol peningkatan layanan tol di Indonesia juga lemah. Setiap dua tahun sekali tarif tol naik, tapi tak pernah ada kontrol terhadap peningkatan pelayanan tol. "Padahal, tarif dan pelayanan merupakan dua sisi mata uang yang seharusnya berjalan selaras," paparnya.

Sementara itu, Ketua Panitia Pengetahuan Internasional EASTS dari Universitas Tokyo Hitoshi Ieda menyatakan, pembangunan jalan tol bukan sekadar untuk alasan ekonomis. Tapi pembangunan tol bertujuan untuk perbaikan sistem transportasi secara umum.

Pengadaan jalan tol selalu kontradiktif, pengelola menginginkan tarif tol mahal sedangkan pengguna jalan berharap tarif tol murah. "Dengan tujuan dasar sebagai perbaikan sistem transportasi umum, seharusnya jalan tol bukan hanya untuk orang kaya saja tapi juga untuk orang ekonomi kelas bawah," kata Ieda.

Secara terpisah, Ketua Gabungan Pengusaha Konstruksi Nasional Indonesia (Gapeksindo) Jatim Gatut Prasetyo menambahkan, agar proses pembebasan tanah lebih cepat, seharusnya pemerintah melibatkan dan memberi kesempatan pada pihak swasta. Masalahnya, selama ini proses pembebasan lahan oleh pemerintah selalu lama. Hal ini diperparah dengan penentuan nilai jual obyek pajak (NJOP) tanah yang tidak transparan dan cenderung naik terus.

 

Editor: ksp

This content has passed through fivefilters.org.

PERUMAHAN : Penjualan Ciputra Semester II Melonjak

Posted: 17 Nov 2009 01:05 AM PST

Laporan wartawan KONTAN Gloria Haraito

JAKARTA, KOMPAS.com -  PT Ciputra Development Tbk ikut ketiban rejeki di saat longsornya bunga kredit kepemilikan rumah (KPR). Saat ini, Ciputra sedikitnya tengah membangun 19 proyek properti yang tersebar di Medan, Pekanbaru, Palembang, Lampung, Banjarmasin, dan Balikpapan. Ada pula di Jakarta, Semarang, Surabaya, Manado, Makassar, Bali, Ambon, Pandaan, dan Sidoarjo. Sebanyak 50% dari perumahan Ciputra dilepas ke pasar melalui fasilitas KPR.

Di Jakarta, Ciputra tengah mengembangkan empat perumahan, yakni, Citra Indah seluas 600 hektare (ha) di Jonggol, Bogor; Citra Raya seluas 1.000 ha di Tangerang; Citra Gran seluas 400 ha di Cibubur; dan Citra Garden City seluas 300 ha di Kalideres. Citra Indah dan Citra Raya merupakan perumahan untuk segmen menengah ke bawah dengan harga rumah mulai dari Rp 55 juta sampai Rp 500 juta per unit. Sebaliknya, Citra Gran dan Citra Garden City ditujukan bagi segmen menengah ke atas dengan harga Rp 300 juta sampai Rp 2 miliar.

Direktur Pengelolaan Ciputra, Harun Hajadi mengatakan, berkah penurunan bunga KPR sudah terlihat sejak kuartal tiga kemarin. Sebagai pengembang ekspansif, Ciputra selalu menggandeng bank yang menawarkan bunga kompetitif. Misalnya, di awal bunga KPR luruh, Ciputra berhasil menggandeng kerja sama eksklusif dengan BCA untuk memberikan bunga KPR 9,5%. Saat bunga KPR turun lagi, Ciputra menggandeng kerja sama eksklusif dengan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) untuk menyajikan bunga KPR sebesar 9%.

Di luar bank di atas, Ciputra juga menggandeng Bank Mandiri, PT Bank CIMB Niaga Tbk, BNI, PT Bank Tabungan Negara, dan PT Bank Pan Indonesia Tbk (Panin). "Sebetulnya kami bekerja sama dengan semua bank, namun bank yang memberikan tawaran paling menarik biasanya kami gandeng untuk promosi eksklusif," ujar Harun kepada KONTAN. Menurut Harun, bunga KPR yang nangkring di posisi 9% merupakan yang terendah sepanjang masa.

Sedikit kilas balik, di awal tahun bunga KPR melejit hingga 16%. Lalu luruh ke kisaran 12% pada bulan Juni. Lantas memasuki bulan Agustus bunga KPR ini kembali luruh ke kisaran 9,5%.

Bunga KPR yang longsor ini jelas membuat penjualan rumah Ciputra membaik di semester kedua 2009. Sepanjang tahun ini, volume penjualan rata-rata Citra Indah, misalnya, mencapai 250 unit per bulan. Sementara penjualan Citra Raya 150 unit per bulan. Adapun volume penjualan rata-rata Citra Garden City dan Citra Grand masing-masing mencapai 30 unit per bulan. Volume penjualan bulanan di semester dua lebih tinggi 30% dibandingkan volume penjualan bulanan di semester satu.

Sehingga, Harun memprediksi volume penjualan tahun 2009 relatif stabil dibandingkan volume penjualan 2008 yang sebesar 6.300 unit. Ciputra pun menargetkan penjualan tahun ini bisa menyamai tahun lalu yang sebesar Rp 1,3 triliun.

Harun berharap, bunga KPR yang berkisar 9% ini masih bakal bertahan hingga tahun depan. Karenanya, Ciputra menargetkan belanja modal tahun 2010 sebesar Rp 1,5 triliun yang diambil dari kas internal. Sebanyak Rp 800 miliar akan digunakan untuk membeli lahan baru. Sementara Rp 700 miliar akan digenjot untuk pembangunan lahan yang telah ada. Walhasil, Ciputra menargetkan penjualan tahun depan bisa tumbuh 25%.

Harun yakin target ini bisa tercapai. Selain didukung oleh bunga KPR yang murah, Ciputra juga menjaga standarisasi pembangunan perumahan agar tetap diminati konsumen. (Gloria Haraito/KONTAN) 

Editor: ksp

Sumber : www.kontan.co.id

This content has passed through fivefilters.org.

Rabu, 11 November 2009

Rumah Idaman APARTEMEN : Permintaan Kondominium Segmen Menengah Meningkat Signifikan

Rumah Idaman APARTEMEN : Permintaan Kondominium Segmen Menengah Meningkat Signifikan


APARTEMEN : Permintaan Kondominium Segmen Menengah Meningkat Signifikan

Posted: 11 Nov 2009 07:58 AM PST

JAKARTA, KOMPAS.com - Permintaan kondominium segmen menengah di Jakarta meningkat cukup signifikan. Ini terkait dengan kondisi ekonomi yang semakin membaik dan tingkat suku bunga yang rendah.

"Total pasokan kondominium di Jakarta selama kuartal III tahun 2009 tercatat sebanyak 69.900 unit, atau meningkat 2,6 persen dibandingkan kuartal sebelumnya dengan penambahan 1.740 unit dari empat kondominium di kawasan CBD, Jakarta Selatan, dan Jakarta Pusat. Proyek kondominium yang baru saja diluncurkan di kuartal ini antara lain Pulomas Park dan Signature Park yang direncanakan selesai pada tahun 2012," kata Managing Director Procon, Hendra Hartono di Jakarta, Rabu (11/11).

Secara umum, tingkat penjualan untuk kondominium yang telah terbangun meningkat sampai 96,9 persen dengan total unit yang belum terjual sebesar 2.240 unit. Kontribusi permintaan terbesar diperoleh dari proyek Thamrin Residence yang baru saja merampungkan konstruksinya dan saat ini sedang melakukan serah terima unit dengan pemilik.

Disebutkan, tingkat penyerapan kondominium yang masih dalam tahap pembangunan pada kuartal III tahun 2009 mencapai 2.420 unit, meningkat lebih dari 30 persen dari kuartal sebelumnya. Peningkatan yang relatif tajam terjadi pada segmen atas dengan kontribusi terbesar dari dua kondominium di kawasan CBD dan Jakarta Selatan.
"Segmen menengah memberikan kontribusi terbesar untuk peningkatan penyerapan kondominium, khususnya Bellmont Residence dan Signature Park yang baru saja diluncurkan kuartal lalu," kata Hendra Hartono.

Selain itu, pengembang juga aktif memberikan kemudahan dalam pembayaran untuk meningkatkan penjualan melalui pembayaran bertahap dengan jangka waktu yang cukup panjang dan fleksibel.

Menurut Hendra, tingkat okupansi kondominium meningkat menjadi 66,8 persen dibandingkan 66 persen pada kuartal sebelumnya. Kontribusi terbesar terjadi pada segmen menengah sebesar 54 persen dari kenaikan okupansi terbesar pada dua proyek kondominium untuk segmen premium di kawasan CBD, yaitu Da Vinci dan Oakwood Premier Cozmo.

Hendra menambahkan, untuk kuartal IV tahun 2011, jumlah pasokan kondominium tercatat 9.850 unit, dengan kontribusi terbesar didominasi segmen menengah besar 63 persen dari total unit yang tersedia.

Dengan tingginya jumlah pasokan ini, pengembang diproyeksikan belum akan menaikkan harga properti mereka sampai akhir tahun 2009 inji. "Kebijakan pemerintah untuk tetap menjaga tingkat suku bunga juga diprediksi akan membantu penyerapan kondominium, khususnya dalam kuartal akhir tahun 2009 dan tahun 2010," jelas Hendra Hartono.


KSP

Editor: ksp

This content has passed through fivefilters.org.

Selasa, 10 November 2009

Rumah Idaman APARTEMEN : Dua Tower di Central Park Siap Diluncurkan Tahun Depan

Rumah Idaman APARTEMEN : Dua Tower di Central Park Siap Diluncurkan Tahun Depan


APARTEMEN : Dua Tower di Central Park Siap Diluncurkan Tahun Depan

Posted: 10 Nov 2009 08:21 PM PST

A PHP Error was encountered

Severity: Notice

Message: Undefined index: HTTP_USER_AGENT

Filename: html/readbrowser.php

Line Number: 7

This content has passed through fivefilters.org.

Minggu, 08 November 2009

Rumah Idaman PERUMAHAN : Rusunami Kalibata Selesaikan Satu Atap Menara

Rumah Idaman PERUMAHAN : Rusunami Kalibata Selesaikan Satu Atap Menara


PERUMAHAN : Rusunami Kalibata Selesaikan Satu Atap Menara

Posted: 08 Nov 2009 04:20 AM PST

JAKARTA, KOMPAS.com - Rumah Susun Sederhana Milik (Rusunami) Kalibata atau dikenal dengan nama Kalibata Residence telah menyelesaikan pembangunan atap dan menargetkan serah terima dilaksanakan pada September 2010.

"Memang baru satu menara, tetapi kami targetkan setiap bulan selesai pemasangan atap masing-masing satu menara dari sebanyak 7 menara berlantai 21," kata GM Project Kalibata City, Fransiskus Afong di Jakarta, Minggu (8/11).

Fransiskus mengatakan, secara keseluruhan Kalibata Residence terdiri dari 6.200 unit apartemen yang seluruhnya sudah laku terjual. Rata-rata satu menara terdiri dari 850 unit dipasarkan dengan harga pemerintah Rp 144 juta.

Menurut Fransiskus, soal izin sesuai Koefisien Dasar Bangunan (KDB) sudah dapat diselesaikan meski sebelumnya Rusunami ini termasuk yang disegel Pemprov DKI Jakarta karena dianggap melanggar.

Fransiskus mengatakan harga yang dipasarkan merupakan harga subsidi, tetapi untuk mendapatkan fasilitas ini harus membuktikan penghasilan kepada bank penyalur dalam hal ini BTN dan Bank DKI.

Selain itu, ada juga Bank Permata dan BII yang siap menyalurkan KPA tetapi keduanya tidak menyalurkan subsidi, subsidi hanya diberikan BTN dan DKI saja. "Kedua bank ini yang memutuskan layak atau tidak masyarakat dapat subsidi," jelasnya.

Fransiskus mengatakan, selain Kalibata Residence, di atas lahan miliknya setelah membeli dari pabrik bata seluas 12,5 hektare juga akan dibangun Kalibata Regency yang merupakan Rusunami Plus 2.500 unit, dan Green Palace Apartemen 3.000 unit.

"Kalau Kalibata Residence untuk Rusunami, maka Kalibata Regency dan Green Palace lebih mengarah apartemen menengah dengan harga mulai Rp 180 juta, tetapi yang membedakan hanya finishing dan jumlah lift, kalau struktur harus sama," ujarnya

"Di lokasi itu juga akan dibangun mal Kalibata City Square yang dibangun untuk memenuhi kebutuhan penghunian dengan konsep sewa, kemudian ada juga kios dan toko dengan status hak milik," paparnya.

Namun, kata Fransiskus, meski seluruh area dibangun, pihaknya akan menyisakan lahan seluas 7.000 meter persegi untuk keperluan hutan kota. Pihaknya juga akan membangun akses jalan dan jembatan penyeberangan.

"Jalan ini sebagai alternatif mengatasi kepadatan lalu lintas di daerah ini, sedangkan jembatan penyeberangan untuk memudahkan penghuni sampai ke stasiun kereta yang lokasinya di seberang," katanya.


WAH

Editor: wah

Sumber : ANT

This content has passed through fivefilters.org.

Jumat, 06 November 2009

Rumah Idaman PERUMAHAN : Membangun Rumah Dengan Prinsip Syariah

Rumah Idaman PERUMAHAN : Membangun Rumah Dengan Prinsip Syariah


PERUMAHAN : Membangun Rumah Dengan Prinsip Syariah

Posted: 06 Nov 2009 05:58 PM PST

JAKARTA, KOMPAS.com -  Mau cari tempat tinggal atau rumah yang isinya satu komunitas sekarang tak perlu repot-repot lagi. The Orchid Realty, Developer Syariah yang berlokasi di Depok, Jawa Barat, siap untuk menampung hal tersebut.

Sejak berdiri tahun 2006 hingga tahun ini, The Orchid Realty yang memiliki lahan seluas 10 hektar, telah membangun sekitar 300 unit rumah dengan sembilan cluster. Yaitu The Orchid Recidence,The Orchid Regency,The Orchid Cyber Orchid, The Orchid Green Village, The Orchid Green Village 1 dan 2, The Orchid Griya Rahmani 1,2,3. Harga yang ditawarkan setiap rumah bervariasi, antara  Rp 100.000 dan Rp 600.000.000, sehingga mereka berekonomi rendah sampai dengan orang berekonomi mapan dapat memiliki rumah di sini.

"Kompleks perumahan yang kita bangun memang tak mengusung nuansa islami, tetapi kompleks perumahan tersebut benar-benar dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip Syariah. Mulai dari akad kredit, akad investasi, hingga fasilitas-fasilitas fisik yang tersedia menggunakan Bank Syariah . Artinya di sini kita mencoba membangun sebuah peradaban dalam satu komunitas, dengan menggunakan prinsip Syariah. Bisa dibilang The Orchid Realty merupakan The First Islamic Property Indonesia," kata Nasrullah kepada Kompas.com, di sela-sela acara Seminar Membangun Peradaban Islam dalam Membangun Properti Berbasis Syariah, di Jakarta, Jumat malam.

Dalam proses pengembangannya, The Orchid Residence bekerja sama dengan lima bank berbasis syariah yaitu BNI Syariah, BII Syariah, Bank Muamallat, BRI Syariah dan BTN Syariah.

Kendati kompleks perumahan tidak mengandung nuansa Islami, namun dalam hal penerapan pola kehidupan dalam kompleks tersebut lebih mengedepankan Prinsip Islami yang diterapkan dengan membangun hunian yang mengedepankan sosialisasi beragama dalam hidup bertetangga, yang didalamnya tercatat berbagai kegiatan keagamaan seperti pengajian dan tempat pendidikan Alquran (TPA). The Orchid Realty juga tidak membangun kamar mandi yang pintunya menghadap kiblat.
 
Melihat sepak terjang Orchid yang demikian pesat, Orchid meneguhkan motivasi bisnisnya sebagai bagian dari entitas bisnis muslim "Jihad Ekonomi Umat Islam".

Dalam presentasinya, Nasrullah mengungkapkan kerisauannya atas problematika umat, di mana 98 persen dana perbankan Indonesia dikelola bank konvensional dengan prinsip ribawi. Padahal riba-lah yang telah menghancurkan banyak negara dengan berbagai krisis ekonomi dan inflasi yang ditimbulkannya. Sementara perbankan Syariah hanya diminati 2 persen masyarakat Indonesia. "Angka ini masih terlalu kecil," tutur Nasrullah.


C13-09

Editor: ksp

This content has passed through fivefilters.org.

Selasa, 03 November 2009

Rumah Idaman PERUMAHAN : "Edu Town" di BSD, SGU dan Prasetiya Mulya Beroperasi 2010

Rumah Idaman PERUMAHAN : "Edu Town" di BSD, SGU dan Prasetiya Mulya Beroperasi 2010


PERUMAHAN : "Edu Town" di BSD, SGU dan Prasetiya Mulya Beroperasi 2010

Posted: 03 Nov 2009 01:52 AM PST

SERPONG, KOMPAS.com — Pengembang BSD mulai mewujudkan kota mandiri di kawasan Serpong ini menjadi kota pendidikan. Konsep "Edu Town BSD City" ini secara bertahap mulai terealisasi setelah perguruan tinggi swasta internasional Swiss German University (SGU) dan sekolah bisnis terkemuka Prasetiya Mulya Business School membangun kampus baru di kawasan ini. Keduanya direncanakan beroperasi tahun 2010.

Kehadiran kedua universitas tersebut menunjukkan kepercayaan kepada PT BSD Tbk untuk bisa menghadirkan Edu Town sebagai kawasan pendidikan ternama di Indonesia. Hadirnya dua universitas tersebut memperpanjang daftar sekolah dan perguruan tinggi yang telah ada di BSD City. Hingga saat ini, lebih dari 70 lembaga pendidikan formal telah beroperasi di BSD City.

Edu Town yang memiliki lahan seluas lebih kurang 40 hektar dipersiapkan menjadi pusat pendidikan dan proyek penelitian serta riset ilmiah. Kawasan tersebut dikembangkan dengan konsep yang mengintegrasikan gedung-gedung universitas dan sekolah berstandar internasional dengan asrama, communal park, dan commercial center. Di Edu Town BSD City, mahasiswa dan pelajar dapat merasakan lingkungan kampus yang hijau dan modern guna mendorong kreativitas, inovasi, dan pendekatan yang memacu semangat belajar.

"Kehadiran Pusat Pendidikan dan Riset Edu Town bertujuan agar BSD City menjadi Kota Pendidikan Terbaik atau Township of Educational Excellence di Indonesia," kata Presiden Direktur PT BSD Tbk Harry B Hartanto belum lama ini.

SGU merupakan universitas pertama yang akan segera beroperasi di Edu Town BSD City. Kampus SGU dibangun di atas lahan seluas lebih kurang 10 hektar. Selain gedung perkuliahan berkualitas, lahan parkir yang luas, pedestrian, kantin dan fasilitas pelengkap lainnya, seperti rektorat, auditorium, sport hall, fasilitas olahraga lainnya, kampus baru SGU juga akan dilengkapi berbagai laboratorium layaknya universitas terkemuka di mancanegara dengan kualitas pendidikan bertaraf internasional.

Kampus kedua yang hadir di Edu Town adalah Prasetiya Mulya Business School (PMBS). Sekolah bisnis berstandar internasional terkemuka di Indonesia itu akan membuka kampus seluas lima hektar di Edu Town BSD City. Menurut rencana, kampus PMBS di Edu Town BSD City ini akan resmi beroperasi pada tahun 2010 atau setahun setelah pemancangan tiang pertama dilakukan pada 7 Mei 2009.

Pembangunan kampus PMBS Edu Town BSD City seluas sekitar lima hektar akan dilakukan secara bertahap. Pada tahap pertama akan dibangun berbagai fasilitas yang dirancang untuk memberikan kenyamanan belajar bagi para mahasiswa. Selain bangunan seluas 9.000 meter persegi, termasuk gedung oval empat lantai yang di dalamnya terdapat perpustakaan bisnis modern seluas 1.300 meter persegi, kantor, ruangan serbaguna dan kafetaria, juga akan dibangun gedung kembar empat lantai yang terdiri dari kelas-kelas amphitheater dan laboratorium.

Fasilitas lain yang akan hadir dalam tahap pertama adalah multisport, courtconvenient store, mushalla, koneksi wi-fi internet di seluruh kampus, Entrepreneurship Development Centre, ruang kegiatan mahasiswa, dan fasilitas parkir. Semua fasilitas tersebut akan digunakan untuk jenjang S1 mulai tahun ajaran 2010.

Keberadaan Edu Town dengan perguruan-perguruan tinggi berkualitas di dalamnya akan semakin menambah daftar fasilitas pendidikan yang ada di BSD City. Ini sekaligus membuktikan bahwa BSD City tidak sekadar membangun, tetapi juga selalu berusaha memberikan kehidupan yang berkualitas bagi para penghuninya.


KSP

Editor: ksp

This content has passed through fivefilters.org.