Sabtu, 05 Juni 2010

Rumah Idaman “Pemerintah Diminta Bangun Akses Baru ke Bandara” plus 2 more

Rumah Idaman “Pemerintah Diminta Bangun Akses Baru ke Bandara” plus 2 more


Pemerintah Diminta Bangun Akses Baru ke Bandara

Posted: 05 Jun 2010 12:49 PM PDT

Message from Five Filters: If you can, please donate to the full-text RSS service so we can continue developing it.

Sabtu, 5/6/2010 | 19:49 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Organisasi Pengusaha Nasional Angkutan Bermotor di Jalan (Organda) Eka Sari Lorena Soerbakti ikut mengkhawatirkan akses jalan menuju Bandara Soekarno-Hatta dan Ngurah Rai.

Menurut Eka, angkutan darat dari dan menuju Soekarno-Hatta dan Ngurah Rai sebentar lagi bisa jenuh. Oleh karena itu, pemerintah seharusnya membuat sarana jalan menuju bandara. Di luar negeri, bukan hanya tol yang disiapkan menuju bandara, melainkan juga kereta bandara.

"Keputusan mencabut government support Rp 1,5 triliun untuk pembebasan tanah kereta bandara Soekarno-Hatta jelas akan menghambat penyelesaian proyek itu. Investor tentu akan keberatan karena nilai investasinya menjadi jauh lebih besar. Selain itu, desain proyek kereta bandara harus dievaluasi ulang karena lingkungan sudah berubah. Jangan sampai selesai dibuat, tetapi tidak memadai mengurai kemacetan," ungkap Eka.

Eka mencatat, transportasi jalan raya di Ibu Kota paling cepat bisa ditempuh dengan kecepatan 40 km per jam. Kecepatan drastis menurun dalam kondisi hujan menjadi 12 km per jam.

"Ini karena terlalu banyak mobil pribadi dan sepeda motor di jalanan Jakarta. Bayangkan, setiap bulan kepolisian menerbitkan 1.000 STNK untuk sepeda motor. Belum lagi mobil dan yang sudah ada. Semuanya berpangkal dari belum memadainya transportasi massal di Jakarta sehingga masyarakat lebih memilih naik kendaraan pribadi," tambahnya. (Gentur Putro Jati/KONTAN)

Five Filters featured article: Into the Abyss. Available tools: PDF Newspaper, Full Text RSS, Term Extraction.

Perhotelan Jabar Sumbang Rp 119,6 Triliun

Posted: 05 Jun 2010 10:17 AM PDT

Message from Five Filters: If you can, please donate to the full-text RSS service so we can continue developing it.

Sabtu, 5/6/2010 | 17:17 WIB

BANDUNG, KOMPAS.com   - Sektor perhotelan dan restoran di Provinsi Jawa Barat, mampu memberikan kontribusi yang besar terhadap pembangunan daerah, yakni mencapai Rp119,64 triliun atau 19,66 persen dari total produk domestik regional bruto Jabar.

"Untuk sektor hotel dan restoran bersama-sama dengan perdagangan memberikan kontribusi sebesar Rp119,64 triliun, atau 19,66 persen dari total PDRB Provinsi Jawa Barat, atas dasar harga berlaku tahun 2008 sebesar Rp608,58 triliun," kata Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan, usai Peresmian "Topping Off" atau Pengecoran Terakhir Grand Royal Panghegar Apartemen, di Jalan Merdeka Bandung, Sabtu.

Ia mengatakan, dengan kontrubusi tersebut, menunjukkan bahwa posisi Jawa Barat sebagai kontributor ketiga terbesar terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional setelah Provinsi DKI Jakarta dan Jawa Timur, dengan total kontribusi mencapai 14,49 persen.

Heryawan menyatakan pertumbuhan kawasan Jawa Barat, khususnya Kota Bandung sebagai daerah tujuan wisata domestik dan mancanegara cukup menggembirakan.  Ia mengatakan, selain berdampak pada pembangunan daerah, keberadaan sektor hotel dan restoran juga berdampak pada penerimaan dan pertumbuhan ekonomi, juga pada penyerapan tenaga kerja.

"Menurut Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat, berdasarkan data tahun 2009 sektor hotel dan restoran dapat menampung tenaga kerja sebanyak 21.959 orang, " katanya.  Pesatnya pertumbuhan industri pariwisata di Jawa Barat, kata Heryawan, jelas membutuhkan fasilitas hunian seperti hotel dan sarana wisata lainnya.
 (ANT)
 

Five Filters featured article: Into the Abyss. Available tools: PDF Newspaper, Full Text RSS, Term Extraction.

Jabar Tawarkan Investasi Bandara Internasional Kertajati ke China

Posted: 05 Jun 2010 09:41 AM PDT

Message from Five Filters: If you can, please donate to the full-text RSS service so we can continue developing it.

Sabtu, 5/6/2010 | 16:41 WIB

BANDUNG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat, H Ahmad Heryawan, Senin (7/6) akan melakukan muhibah ke Shanghai, China dengan membawa misi penawaran empat megaproyek di provinsi itu kepada para investor di Shanghai.

Keempat megaproyek yang akan ditawarkan melalui ekspos di hadapan pemodal di Shanghai yakni proyek Bandara Internasional Jabar serta tiga mega proyek panas bumi atau geothermal di Gunung Papandayan, Ciremai, dan Gede Pangrango.

"Ketiga proyek itu memiliki prospek bisnis yang menjanjikan, apalagi ketiga proyek itu sudah mendapatkan dukungan semua pihak terkait di Indonesia sehingga layak ditawarkan kepada investor," kata Gubernur Heryawan.

Kunjungan ke luar negeri oleh Gubernur Jawa Barat itu bukan yang pertama kalinya ke China. Sebelumnya, Heryawan juga bertandang ke Ghuangzhou dengan misi yang sama yakni menawarkan kerja sama investasi.

Heryawan menyebut hubungan China-Indonesia sebagai hubungan kemitraan yang dinamis. Kombinasi hubungan antara negara industri dan negara dengan sumber daya alam terbesar baik daratan maupun perairan.

Sehingga, menurut dia, tidak berlebihan bila persahabatan tersebut merupakan salah satu terbesar di dunia dalam bidang perekonomian, dan terbesar di Asia Tenggara. Untuk itu, perlu upaya sungguh-sungguh guna memperkaya substansi kerja sama.

Melalui kunjungannya ke Shanghai, Heryawan berharap mampu mendorong pertumbuhan investasi di Jawa Barat. Apalagi sejumlah Mega Proyek akan ditawarkan, antara lain Bandara Internasional Kertajati dan tiga proyek pembangkit listrik tenaga panas bumi.

Nilai total proyek-proyek itu mencapai Rp 6 triliun lebih, di mana Rp 3 triliun di antaranya adalah nilai estimasi proyek Bandara Internasional Kertajati.  Proyek-proyek itu akan ditawarkan dihadapan Forum Bisnis Indonesia-China di Shanghai, Selasa (8/6) mendatang. (ANT)

Five Filters featured article: Into the Abyss. Available tools: PDF Newspaper, Full Text RSS, Term Extraction.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar