Selasa, 31 Agustus 2010

Rumah Idaman “Thamrin City Butuh Strategi Pemasaran Kreatif” plus 3 more

Rumah Idaman “Thamrin City Butuh Strategi Pemasaran Kreatif” plus 3 more


Thamrin City Butuh Strategi Pemasaran Kreatif

Posted: 01 Sep 2010 05:08 AM PDT

JAKARTA, KOMPAS.com - Meski sudah berganti konsep, tak berarti Thamrin City bakal sukses. Ritel di bilangan pusat kota Jakarta ini butuh strategi pemasaran yang kreatif agar dapat menggenjot tingkat pengunjung dan omzet.

Soanny Gunawan, Manajer Senior Cushman & Wakefield memandang, secara lokasi, Thamrin City yang lebih cenderung lebih dekat ke jalan terus Mas Mansyur memang sebaiknya tidak menargetkan pasar yang sama dengan mal segmen kelas atas yang sudah banyak di Bunderan HI.

"Reposisi Thamrin City sebagai mal yang menyasar kelas menengah sudah tepat, tinggal bagaimana kreatif tim pemasarannya saja untuk menggaet pasar," ujar Soanny. 

Menurut Soanny, kegiatan pemasaran ini tak perlu menargetkan pasar yang jauh; cukup melihat potensi pasar yang ada di sekeliling mal. Seperti diketahui, di sekitar mal sudah ada hunian apartemen kelas menengah ke atas. Lalu, tak jauh dari situ, masyarakat sekitar Mas Mansyur juga merupakan potensi pasar yang empuk.

Sebagai mal strata title, Soany pun melihat tantangan Thamrin City setelah reposisi ke mal ialah mentransfer konsep baru ke setiap penyewa. Sebab, kontrol penyewa di mal strata title dikenal jauh lebih sukar ketimbang mal sewa. "Butuh penyatuan visi dan misi dalan mentransfer konsep ini, semua tenant harus mau kompak menjalankan konsep baru agar target tercapai," kata Soanny.

Reposisi Thamrin City sebagai mal yang menyasar kelas menengah sudah tepat, tinggal bagaimana kreatif tim pemasarannya saja untuk menggaet pasar.

-- Soanny Gunawan

Revitalisasi

Ketatnya persaingan dalam industri properti khususnya pusat perbelanjaan membuat PT Jakarta Realty, anak usaha pengembang properti Agung Podomoro Group (APG) bakal merevitalisasi proyeknya yaitu Thamrin City. Selain memperbanyak jumlah kios, pengelola pusat perbelanjaan ini juga akan mengubah konsep Thamrin City dari pusat grosir menjadi pusat bisnis, perbelanjaan dan tempat tinggal di jantung kota.

Chief Marketing Officer Commercial Thamrin City Ida Bagus K. Kusumajati mengatakan, sampai 31 Desember 2010 nanti pihaknya menargetkan untuk bisa membuka sekitar 2.000 unit kios dengan target jumlah pengunjung per hari mencapai 20.000 orang. "Dengan kondisi itu, omzet potensial per hari bisa mencapai Rp 2 miliar," kata Ida Bagus dalam rilis yang diterima Kontan.

Jumlah kios itu mengalami peningkatan dari jumlah sebelumnya yang mencapai 1.700 unit dari tahun sebelumnya yang sebanyak 1.200 unit dengan status kepemilikan strata title. Dengan peningkatan jumlah kios itu, diharapkan bisa merangsang calon penghuni (tenant) melakukan lebih banyak aktivitas bisnis.

Untuk mengenjot jumlah pengunjung, manajemen juga dibangun beberapa destinasi lain seperti Ladies Market, Bursa Mobil, Pusat Bisnis, Food Court, Celular, City Walk, Bursa KUKM, Cosmo Terrace hingga Pusat Kulit. Selain itu juga akan diluncurkan destinasi baru yakni Robotic Explorer untuk konsumen yang berminat di bidang robot.

Thamrin City merupakan pusat belanja yang dikenal sebagai Jakarta City Center (JaCC), tempat ini menjadi pusat grosir eksklusif untuk menyaingi Tanah Abang. Namun, pengembangan pusat grosir tersebut tidak sepenuhnya optimal karena kalah bersaing sehingga hanya beberapa subsektor bisnis yang menggeliat seperti grosir busana muslik dan batik.

Thamrin City dibangun di atas lahan seluas 13,6 hektare dengan letak strategis karena dikelilingi apartemen The Jakarta Residences, Thamrin Residence dan Garden House.

General Manager Pemasaran Thamrin Executive Residence Agung Wirajaya mengatakan, belum optimalnya Thamrin City sebagai pusat grosir karena perilaku pembeli grosir biasanya bersifat individual, perorangan dan tidak menghabiskan waktu berlama-lama di dalam pusat perbelanjaan. Hal itu mengakibatkan tenant lainnya seperti penyedia pusat jajan dan makanan menjadi tidak laku.

"Kalau hanya fokus di grosir, kami tak bisa berkompetisi dengan pusat grosir Tanah Abang sehingga mesti ada terobosan ide baru. Itulah sebabnya kami butuh revitalisasi," katanya. Dalam revitalisasi ini, manajemen memutuskan untuk menyediakan juga fasilitas bagi penjual dan pembeli ritel sebagai usaha induk meningkatkan trafik pengunjung tiap harinya.

Namun, Agung menjelaskan, Thamrin City tetap akan membidik kalangan pelanggan dari segmen menengah. Sehingga pusat perbelanjaan ini tidak akan bersaing langsung dengan pusat belanja high end seperti Plaza Indonesia atau Grand Indonesia yang letaknya tak jauh dari Thamrin City. "Harga lahan ruang kantor naik dari Rp 12 juta per m2 menjadi Rp 14 juta per m2 sedangkan harga kios sebesar Rp 40 juta per m2," papar Agung.  (Gloria Haraito/Uji Agung Santosa/KONTAN)

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read our FAQ page at fivefilters.org/content-only/faq.php
Five Filters featured article: "Peace Envoy" Blair Gets an Easy Ride in the Independent.

BPD Kian Gencar Salurkan KPR dan KPA

Posted: 01 Sep 2010 04:54 AM PDT

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Pembangunan Daerah (BPD) semakin gencar menyalurkan kredit pemilikan rumah (KPR) dan Kredit Pemilikan Apartemen (KPA). Juni lalu, industri BPD telah menyalurkan KPR dan KPA sebesar Rp 10,87 triliun. Angka ini melejit 251,78 persen dibandingkan penyaluran KPR dan KPA pada Juni 2009 yang sebesar Rp 3,09 triliun.

Direktur Dana dan Jasa Bank Jabar Banten Tatang Sumarna mengatakan, pertumbuhan KPR dan KPA BPD yang pesat ini merupakan dampak dari laju pembangunan proyek perumahan dan apartemen baru di Indonesia. "Dengan banyaknya stok rumah, pengajuan KPR - KPA dari masyarakat meningkat," ujarnya.

Pertumbuhan KPR dan KPA juga ditopang oleh gencarnya sosialisasi BPD kepada masyarakat. BPD pun mengikuti langkah bank-bank umum yang menggandeng beberapa pengembang properti untuk meningkatkan penyaluran KPR dan KPA. "Saat ini, kami bekerjasama dengan dua pengembang properti," kata Tatang.

Bank Jabar Banten sendiri hingga Juni 2010 telah menyalurkan kredit perumahan Rp 72,8 miliar. Melihat kinerja tersebut Bank Jabar Banten optimistis, penyaluran KPR tahun ini bakal lebih besar dibandingkan tahun lalu yang mencapai Rp 102 miliar. "Kami ingin KPR tumbuh lebih dari dua kali lipat," katanya.

Sejatinya, BPD mulai menyalurkan KPR dan KPA sejak Mei 2009. Waktu itu, Asosiasi Bank Pembangunan Daerah (Asbanda) membuat produk KPR bersama bernama KPR BPD. Produk ini menyasar pegawai negeri sipil (PNS).

Pemimpin Divisi Kredit Ritel Bank Jatim Partono menilai, pertumbuhan KPR BPD semakin marak dengan pembangunan rumah, terutama rumah bersubsidi. "Kami memang banyak menyalurkan kredit ke sektor ini," ujarnya. Tahun ini, Bank Jatim menargetkan pembiayaan KPR sebesar Rp 200 miliar. (Roy Franedya/KONTAN)

Juni lalu, industri BPD telah menyalurkan KPR dan KPA sebesar Rp 10,87 triliun. Angka ini melejit 251,78 persen dibandingkan penyaluran KPR dan KPA pada Juni 2009 yang sebesar Rp 3,09 triliun.

-- Tatang Sumarna

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read our FAQ page at fivefilters.org/content-only/faq.php
Five Filters featured article: "Peace Envoy" Blair Gets an Easy Ride in the Independent.

Poles Bandara Soekarno-Hatta, AP II Gandeng Investor Asing

Posted: 01 Sep 2010 04:41 AM PDT

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Angkasa Pura II (Persero) atau AP II mengaku siap bekerjasama dengan investor asing untuk mengembangkan Bandara Soekarno-Hatta. Menurut Direktur Utama AP II Tri S Sunoko, kerjasama dengan swasta untuk pengembangan bandara dimungkinkan menurut Undang-Undang Nomor 1/2009 tentang Penerbangan.

Menurut Tri, saat ini perseroan tengah menunggu instruksi lebih lanjut dari Mustafa Abubakar selaku Menteri BUMN atas rencana Pemerintah mengawinkan AP II dalam mengelola bandara terbesar di Indonesia itu. "Pastinya nanti ada beberapa skema kerja sama. Kami sendiri memiliki rencana untuk mengembangkan Soekarno-Hatta, jadi tidak seluruhnya pengelolaan bandara itu akan dilepaskan dari AP II," ujarnya.

Menteri BUMN Mustafa Abubakar sudah melontarkan wacana akan melibatkan investor swasta dalam mengembangkan Soekarno-Hatta. Rencana tersebut akan diwujudkan paling cepat tahun depan. "Kami cari cara pengelolaan bandara dengan mencari investasi yang besar untuk meningkatkan bandara Soekarno-Hatta. Saya sudah sampaikan rencana itu kepada Direksi AP II saat dilantik kemarin dan saya minta mereka membuat grand strategy untuk pengelolaan bandara dan peningkatan bandara secara menyeluruh," kata Mustafa.

Sejumlah negara yang perusahaannya memiliki kapasitas dalam mengembangkan bandara menurut Mustafa adalah Belanda, Amerika Serikat dan Jepang. Kami cari cara pengelolaan bandara dengan mencari investasi yang besar untuk meningkatkan bandara Soekarno-Hatta.  (Gentur Putro Jati/KONTAN)

Kami cari cara pengelolaan bandara dengan mencari investasi besar untuk meningkatkan bandara Soekarno-Hatta. Saya sampaikan rencana itu kepada Direksi AP II dan minta mereka membuat grand strategy pengelolaan dan peningkatan bandara secara menyeluruh.

--

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read our FAQ page at fivefilters.org/content-only/faq.php
Five Filters featured article: "Peace Envoy" Blair Gets an Easy Ride in the Independent.

Grup Mumbai India Berniat Tanam Investasi Bandara

Posted: 01 Sep 2010 04:29 AM PDT

JAKARTA, KOMPAS.com - Mumbai Grup asal India berminat untuk menanamkan investasinya di bandara Indonesia.

Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Herry Bakti S Gumay mengaku bahwa perusahaan tersebut sudah menyampaikan minat tersebut secara langsung bulan lalu. Yaitu dengan menanyakan di bandara mana saja mereka bisa menanamkan modalnya.

"Kami tawarkan setidaknya tujuh bandara yang ingin dikembangkan kepada mereka. Yaitu Samarinda, Banten, Kalimantan Barat, Kertajati dan Denpasar. Kebanyakan pembangunan itu untuk pengembangan terminal baru," ujar Herry, Rabu (1/9).

Menurut Herry, tidak menutup kemungkinan pemerintah akan menawarkan pengembangan Bandara Soekarno-Hatta kepada perusahaan tersebut. Menyusul rencana Kementerian BUMN untuk mencarikan mitra bagi PT Angkasa Pura II (Persero) dalam mengembangkan bandara tersebut.

"Sampai saat ini tidak ada ketentuan investor asing tidak boleh mayoritas dalam investasi bandara. Karena toh bandara tersebut akan tetap ada di Indonesia, tidak bisa mereka bawa pulang. Nanti tinggal hitung-hitungan pembagian revenue saja antar keduanya," jelasnya.

Sementara itu, Direktur Utama Angkasa Pura II Tri S Sunoko mengaku tengah mengevaluasi skema terbaik kerja sama dengan calon investor Bandara Soekarno-Hatta tersebut. Untuk kemudian diajukan ke Kementerian BUMN.

"Kemungkinan nanti akan dibentuk holding company. Karena kalau dari sisi pendanaan, tentu akan berat bagi kami untuk investasi sendiri," pungkas Tri. (Gentur Putro Jati/KONTAN)

Kami tawarkan setidaknya tujuh bandara yang ingin dikembangkan kepada mereka. Yaitu Samarinda, Banten, Kalimantan Barat, Kertajati dan Denpasar. Kebanyakan pembangunan itu untuk pengembangan terminal baru.

-- Herry Bakti S Gumay

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read our FAQ page at fivefilters.org/content-only/faq.php
Five Filters featured article: "Peace Envoy" Blair Gets an Easy Ride in the Independent.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar