Minggu, 14 Agustus 2011

Rumah Idaman “Asal Tahu Caranya, Tak Perlu Jauh-jauh Meditasi!” plus 2 more

Rumah Idaman “Asal Tahu Caranya, Tak Perlu Jauh-jauh Meditasi!” plus 2 more


Asal Tahu Caranya, Tak Perlu Jauh-jauh Meditasi!

Posted: 15 Aug 2011 05:32 AM PDT

KOMPAS.com - Saat menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan ini tentu Anda membutuhkan suasana tenang untuk melatih pengendalian diri. Agar suasana hari lebih rileks, Anda tidak perlu jauh-jauh melangkahkan kaki ke tempat berlatih yoga atau bahkan terbang ke India ala "Eat, Pray, and Love".

Tekanan hidup sehari-hari mungkin menjadi pemicu Anda untuk berusaha "melarikan" diri ke suatu tempat sunyi agar tak memperoleh gangguan. Boleh-boleh saja, tentunya. Namun, menurut beberapa profesional zen meditasi, ada langkah sederhana dan lebih terjangkau untuk membuat otak Anda rileks.

Clodagh, seorang desainer interior berbasis di New York City, misalnya mengatakan bahwa zen atau meditasi yang benar sangat menciptakan kenyamanan. Ia bilang, kamar tidur menjadi pilihan tepat untuk Anda "melarikan diri" dengan cara meditasi.

Elemen kamar sangat sesuai untuk mendukung keintiman Anda dengan pikiran. Hal ini karena ruangan menjadi tempat Anda kerap berdiam diri paling lama dibandingkan ruangan-ruangan lainnya di rumah Anda.

"Untuk membuat ruang zen, di mana Anda dapat berpikir tenang dan damai, maka hal pertama perlu Anda lakukan adalah menyingkirkan banyak hal. Termasuk melapangkan ruangan tidur Anda agar energi negatif menghilang," ujar Clodagh seperti dilansir di Hgtv.com.

Nah, berikut langkah-langkah yang perlu Anda lakukan untuk menyulap kamar tidur sekaligus menjadi ruang meditasi yang dapat mendorong energi positif serta memicu suasana damai:

Minimalkan barang eletronik

Sebisa mungkin, jauhkan benda-benda elektronik seperti radio, komputer, atau TV di kamar tidur Anda. Ini untuk menjaga hal-hal terkait listrik dan elektronik banyak keluar dari ruang meditasi Anda.

Selamat tinggl warna cerah!

Warna-warna cerah dapat mengganggu konsentrasi, sehingga sebaiknya Anda tidak memadukan warna-warna mencolok di kamar tidur Anda. Berdasarkan penelitian para ahli, warna yang berefek pada ketenangan jiwa adalah hijau lembut, biru laut, warna pasir dan beiges (bahan wol halus) yang netral dari warna dasar bumi. Sedangkan interior Jepang, sering digunakan aksen kayu hitam atau cokelat gelap untuk menandai tempat bermeditasi.

Pasang lukisan dinding

Anda bisa menempatkan sebuah lukisan dinding di salah satu sudut ruangan yang mudah Anda pandangi. Artwork foto hitam-putih atau gambar pemandangan yang indah bisa mendorong Anda berpikir positif dan memasuki alam keindahan dalam ruang pikiran.

Candelier

Iini unsur paling meneduhkan yang perlu Anda lengkapi di kamar Anda. Cahayanya indah dan tidak menyilaukan sehingga mampu mengantarkan Anda pada ketenangan bermeditasi. Tempatkan candelier tepat di atas tempat tidur Anda agar memberi cahanya memendar dan berbayang ke sudut ruangan.

Kini, setelah kamar tidur menjelma menjadi zen meditasi, maka mulailah Anda duduk bersila. Posisikan tubuh Anda rileks di atas tempat tidur dengan bantalan besar sebagai dudukan.

Selamat bermeditasi!

(Sumber: eHow.com dan Hgtv.com)

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers. Five Filters featured article: A 'Malign Intellectual Subculture' - George Monbiot Smears Chomsky, Herman, Peterson, Pilger And Media Lens.

Mutlak, Kemenpera Harus Kerja Ekstra Keras

Posted: 15 Aug 2011 04:48 AM PDT

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) terkena pukulan telak. Betapa tidak, program pengadaan sejumlah 380 twin block rusunawa yang telah diprogramkan sejak 2010 silam terancam tak memenuhi target. Bahkan, bakal terjadi pengurangan jumlah unit dari target awal.

Kemenpera saat ini harus bekerja ekstra demi menuntaskan proyek rusunawa tersebut. Awalnya, pemerintah menargetkan membangun 380 menara rusunawa (twin block) pada 2010-2014. Namun, belakangan karena alasan kucuran dana dan batas waktu pemerintah yang semakin dekat, Kemenpera menyatakan hanya mampu menyediakan sejumlah 350 menara hingga akhir periode yang ditargetkan oleh Pemerintah.

"Memang, kontrak politik saya menargetkan 380 menara terbangun hingga akhir 2014. Namun, sepertinya pemerintah hanya mampu mengucurkan dana APBN untuk 350 menara hingga akhir 2012, sehingga sejumlah itu pula yang mampu kami bangun, namun kami akan berusaha mengajukan proposal penambahan dana guna mencapai 380 twin block pada 2014 mendatang," kata Menteri Perumahan Rakyat Suharso Monoarfa kepada Kompas.com, Senin (15/8/2011).

Suharso menambahkan, proyek pembangunan rusunawa sebenarnya berjumlah 650. Sebanyak 380 dilaksanakan Kemenpera, 270 sisanya diserahkan pada dinas Pekerjaan Umum (PU). Pun, menanggapi target 100 menara yang seharusnya dirampungkan setiap tahunnya, Suharso mengatakan, bahwa sepanjang 2010 memang baru 49 twin block terbangun.

"Sedangkan sisa pembangunan 51 menara rusunawa yang tertumpuk akan digabungkan dengan pembangunan menara berikutnya yang dilaksanakan tahun ini dan akan dirampungkan semua hingga batas waktu yang ditargetkan pemerintah," tegasnya.

Terlepas dari pencapaian target per tahun tersebut, ia meyakinkan, bahwa hingga 2012 nanti jumlah yang akan terbangun hanya 350 twin block dengan melibatkan kontraktor swasta-BUMN di masing-masing wilayah.

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers. Five Filters featured article: A 'Malign Intellectual Subculture' - George Monbiot Smears Chomsky, Herman, Peterson, Pilger And Media Lens.

Ekspansi Darussalam, Bukti Perumahan Islami Menggiurkan?

Posted: 15 Aug 2011 04:22 AM PDT

DEPOK, KOMPAS.com - Pengembang PT Bumi Darussalam yang mengembangkan perumahan muslim terus melebarkan sayapnya keluar dari proyek huniannya di Depok, Jawa Barat. Menyadari ceruk pasar perumahan muslim bakal diminati, pengembang Bumi Darussalam  mulai mengembangkan propertinya sampai Madiun (Jawa Timur) dan Palembang (Sumatera Selatan).

"Kami menyadari, potensi pasar ini bakal diminati setelah kami meluncurkan proyek kedua hunian Mutiara Darussalam. Sebelumnya, ya, konsep perumahan biasa saja. Lalu kami menemukan konsep perumahan muslim, dan kebetulan di Depok nuansa islaminya kuat," kata Mat Umar Sutoyo, Direktur Pemasaran PT. Bumi Darussalam, saat ditemui Kompas.com pekan lalu.

Berbekal konsep hunian asri bernuansa religi, grup Darussalam membangun hunian bernuansa islami lainnya, di antaranya Permata Darussalam dan Pondok Darussalam di Kukusan, Depok, serta Pesona Darussalam di Bojong Gede, Depok.

"Kami mengembangkan hunian muslim juga di Palembang bernama Bumi Darussalam dan Griya Darussalam di Madiun," kata Umar.

Meski bermain di pasar hunian kelas menengah, Umar mengaku, produk grup Darussalam banyak diminati. Itu terbukti dari larisnya tiap unit yang dijual dari perumahannya, seperti 152 unit di Mutiara Darussalam yang terjual dalam tempo dua tahun saja.

"Kami hanya main di kisaran harga Rp 200 - Rp 400 juta. Kalau yang di Bojong Gede, harganya lebih rendah lagi, di bawah Rp 200 Juta. Ini karena harga tanah di sana dijual lebih murah," ungkap Umar.

Sementara itu, untuk proyek terbarunya di Palembang, Bumi Darussalam bermain dengan harga lebih tinggi, yakni mulai di kisaran Rp 350 juta.

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers. Five Filters featured article: A 'Malign Intellectual Subculture' - George Monbiot Smears Chomsky, Herman, Peterson, Pilger And Media Lens.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar