Senin, 04 Oktober 2010

Rumah Idaman “Jalan Tol Palembang-Indralaya Mendesak Dibangun” plus 3 more

Rumah Idaman “Jalan Tol Palembang-Indralaya Mendesak Dibangun” plus 3 more


Jalan Tol Palembang-Indralaya Mendesak Dibangun

Posted: 05 Oct 2010 03:54 AM PDT

PALEMBANG, KOMPAS.com  - Wali Kota Palembang Eddy Santana Putra mengatakan, kota tersebut mendesak untuk segera dibangun jalan bebas hambatan/jalan tol.

Jalan-jalan di kota tersebut sekarang ini kondisinya sangat padat lalu lintas kendaraan, sehingga membutuhkan jalur alternatif termasuk jalan tol, katanya di Palembang.

Eddy menjelaskan, jalan tol salah satu solusi mengatasi kepadatan dan kemacetan arus lalu lintas kendaraan. "Saya berkomitmen untuk menargetkan tahun 2013 pembangunan jalan tol di kota tersebut dilaksanakan," jelasnya,

Wali Kota Palembang menambahkan, jalan tol di pinggir kota, seperti Palembang- Indralaya, selanjutnya ke arah Kabupaten Banyuasin perlu segera dilaksanakan. "Sampai kini dua rencana jalan tol tersebut belum terealisasi, padahal proses tender sudah terdengar berlangsung sejak lama," kata Eddy.

Jika kebijakan pembangunan jalan tol diserahkan ke pemda, maka pihaknya optimistis jalan tol segera terealisasi.

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read our FAQ page at fivefilters.org/content-only/faq.php
Five Filters featured article: Beyond Hiroshima - The Non-Reporting of Falluja's Cancer Catastrophe.

Tol Bogor-Sukabumi Dibangun Tahun 2011

Posted: 05 Oct 2010 03:36 AM PDT

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Bogor memperkirakan pembebasan lahan tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) selesai akhir tahun ini. Diharapkan, pembangunan jalan tol itu sudah bisa dimulai pada tahun depan.

Kepala Badan Perencana Pembangunan Daerah Kota Bogor Azrin Syamsudin mengatakan pembebasan lahan bagi ruas tol sepanjang 53,6 kilometer itu harus selesai dalam tiga bulan mendatang. Dia mengatakan jika warga sudah sepakat dengan taksiran harga ganti rugi lahan yang diberikan tim penilai independen maka dalam tiga bulan bisa selesai. "Yang lama pada proses appraisal," ujarnya dalam siaran pers, Selasa (5/10).

Proses pembebasan lahan ruas tol ini sempat terhambat pada tahun 2009 lalu. Koordinator Lapangan Tim Pengadaan Tanah (TPT) Kementrian Pekerjaan Umum Direktur Jenderal Bina Marga Yanyan Yuhana mengungkapkan, pembebasan lahan ini tersendat lantaran masalah pendanaan.

Namun, dia mengaku masalah pendanaan sudah bisa teratasi. "Sekarang sudah ada uang. Kami sudah bisa melakukan pembayaran ganti rugi atau pelepasan hak. Kami hanya menunggu kelengkapan administrasi saja," ujarnya.

Bila semua persyaratan administrasi sudah kelar, Yanyan optimistis warga yang tergusur akibat pembangunan ruas tol ini bisa memperoleh uang ganti rugi pada minggu keempat November mendatang. Dengan catatan, Panitia Pembebasan Tanah Kota Bogor telah membuat peta bidang tanah dan mengumumumkan hasilnya kepada warga.

Pembangunan ruas tol ini akan memakan lahan pemukiman seluas 24,66 hektare, lahan persawahan 42,99 hektare dan ladang 74,55 hektare. Sebelumnya, telah ada pembebasan tanah seluas 29.745 meter persegi untuk 52 bidang tanah milik 36 warga di Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Jalan tol yang akan menghubungkan Bogor-Sukabumi ini diharapkan sudah bisa beroperasi tahun 2014. Pembangunan tol ini akan menghabiskan dana sebesar Rp 5,4 triliun. Sebanyak Rp 725 miliar dianggarkan untuk pembebasan lahan seluas 142,20 hektare. PT Trans Jabar Tol selaku pemegang hak konsesi akan mengoperasikan jalan tol ini selama 35 tahun terhitung sejak Juli 2007 silam.

PT Trans Jabar Tol merupakan konsorsium tiga perusahaan yakni PT Bakrie Toll Road, PT Jasa Sarana Jabar dan PT Bukaka Teknik Utama. Komposisi sahamnya 60 persen, Bakrie Toll Road, 25 persen Jasa Sarana Jabar dan 15 persen Bukaka Teknik. (Edy Can/KONTAN)

Jalan tol yang akan menghubungkan Bogor-Sukabumi ini diharapkan sudah bisa beroperasi tahun 2014. Pembangunan tol ini akan menghabiskan dana sebesar Rp 5,4 triliun. Sebanyak Rp 725 miliar dianggarkan untuk pembebasan lahan seluas 142,20 hektare.

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read our FAQ page at fivefilters.org/content-only/faq.php
Five Filters featured article: Beyond Hiroshima - The Non-Reporting of Falluja's Cancer Catastrophe.

Manajemen Lippo Karawaci Roadshow ke Eropa

Posted: 05 Oct 2010 03:28 AM PDT

JAKARTA, KOMPAS.com - Manajemen PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) melakukan roadshow ke Edinburgh, London, Amsterdam, dan Paris tanggal 15 September hingga 21 September 2010 yang lalu.

Di sana, manajemen meng-update para investor mengenai strategi LPKR untuk melakukan transformasi bisnis, dari 3 miliar dollar AS menjadi  8 miliar dollar AS. Manajemen juga mengungkapkan perkembangan perusahaan di bidang ritel mal maupun rumah sakit.

Saat ini, Lippo Karawaci memiliki dan mengelola 25 mal senilail 1,7 miliar dollar AS sampai Rp 2 miliar dollar AS, dengan pangsa pasar sekitar 25 persen sampai 30 persen. Dalam lima tahun kedepan, LPKR akan mengembangkan bisnis sampai mencapai 3 miliar dollar AS, termasuk pengembangan 15 mal dalam lima tahun kedepan.

Di divisi healthcare, total pendapatan 4 rumah sakit milik perusahaan mencapai 130 juta dollar AS, dengan nilai perusahaan sebesar 520 juta dollar AS. Lippo Karawaci akan melakukan transformasi bisnis dengan menambah 20 rumah sakit berskala nasional ke dalam jaringan rumah sakit perusahaan. Nilai bisnisnya diperkirakan bernilai 3,5 miliar dollar AS.

 

 
 

 
 

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read our FAQ page at fivefilters.org/content-only/faq.php
Five Filters featured article: Beyond Hiroshima - The Non-Reporting of Falluja's Cancer Catastrophe.

Kebutuhan Rumah 800.000 Unit Per Tahun

Posted: 04 Oct 2010 03:16 PM PDT

BANDUNG, KOMPAS.com - Indonesia masih kekurangan rumah sekitar enam juta unit. Sebab, kebutuhan perumahan tergolong tinggi mencapai 800.000 unit. Ini membuka peluang yang sangat besar pada industri properti.

Franchise Manager PT Holcim Indonesia Tbk, Oza Guswara, Senin (4/10) di Bandung mengatakan, pihaknya membuka kesempatan bagi publik untuk turut mengembangkan sektor perumahan. Di antaranya, memberikan kemudahan bagi konsumen, baik yang ingin membangun rumah secara pribadi sejak awal, maupun merenovasinya.

"Kami bekerja sama dengan lembaga perbankan, dalam hal ini, Bank Rakyat Indonesia (BRI). Kemudahan itu berupa fasilitas kredit. Artinya, konsumen yang ingin merenovasi rumah, tetapi terkendala biaya, dapat terbantu oleh fasilitas kredit," paparnya.

Caranya, pihaknya memiliki gerai-gerai Solusi Rumah. "Pada gerai-gerai itu, konsumen dapat memperoleh keterangan mengenai perincian biaya, baik membangun rumah sejak awal, maupun renovasi. Jika ada kendala, dapat mengajukannya secara kredit kepada BRI," tuturnya.

Solusi Rumah Operation & Maintenance Manager PT Holcim Indonesia Tbk, Peterson Singoringo, menegaskan, kemudahan-kemudahan yang ditawarkan pihaknya itu tidak berbenturan dengan pasar para pengembang perumahan. Kami tidak mengambil pasar pengembang. "Pasar kami adalah bagi konsumen yang ingin membangun rumah sejak awal dan mereka yang ingin merenovasi rumahnya," tegas Peterson.

Selain bekerja sama dengan lembaga perbankan, Solusi Rumah juga menggandeng lembaga asuransi. Tujuannya, menjamin financial pembangunan, pembuatan, maupun renovasi rumah para konsumen.

Sejauh ini, di seluruh tanah air, pihaknya membangun dan merenovasi jutaan blok bangunan terdiri atas rumah, sekolah, termasuk sarana umum lainnya. Khusus di Jawa, jumlah rumah yang tertangani sebanyak 600 rumah. Itu mencakup renovasi dan bangun baru. (Gregorius Magnus Finesso)

Kami bekerja sama dengan lembaga perbankan, dalam hal ini, Bank Rakyat Indonesia (BRI). Kemudahan itu berupa fasilitas kredit. Artinya, konsumen yang ingin merenovasi rumah, tetapi terkendala biaya, dapat terbantu oleh fasilitas kredit. - Oza Guswara

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read our FAQ page at fivefilters.org/content-only/faq.php
Five Filters featured article: Beyond Hiroshima - The Non-Reporting of Falluja's Cancer Catastrophe.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar