Selasa, 27 September 2011

Rumah Idaman “Bisnis Broker Terus Meroket” plus 2 more

Rumah Idaman “Bisnis Broker Terus Meroket” plus 2 more


Bisnis Broker Terus Meroket

Posted: 27 Sep 2011 09:32 AM PDT

JAKARTA, KOMPAS.com - Pertumbuhan properti ikut mendorong perkembangan bisnis broker. Fransiskus Xaverius Mardi Rahardja, penggagas sekaligus pembina Asosiasi Real Estat Broker Indonesia (Arebi) menaksir pelaku bisnis broker tumbuh 30% tahun ini dibandingkan tahun lalu.

Ambil contoh rumah yang harganya Rp 600 juta, satu broker yang turun langsung bisa dapat Rp 6 juta.

-- FX Mardi Rahardja

Mardi Rahardja mencatat, jumlah anggota Arebi saat ini 250 - 300 lembaga. Itu yang terdaftar. Maksud Mardi, jika ditambah yang tidak menjadi anggota Arebi bisa di atas 300. Adapun sekitar 70% di antaranya berlokasi di Jakarta. Selebihnya di Surabaya dan Medan atau kota yang pertumbuhan propertinya pesat.

Menurut Mardi, bisnis broker properti makin ditaksir lantaran tergoda iming-iming komisi. Dia menggambarkan, dari developer ke agen (lembaga broker) pemberian komisi bisa 3%. Sedangkan dari agen ke pelaku (tenaga pemasar) antara 1,5% sampai 2%. Kemudian, komisi yang sampai ke tangan broker yang menjajakan ke konsumen (pembeli) bisa 1%.

"Ambil contoh rumah yang harganya Rp 600 juta, satu broker yang turun langsung bisa dapat Rp 6 juta," ujar Mardi.

Sebelum properti marak dua tahun terakhir ini, seorang broker meraup komisi 2% dari tiap unit properti. Sekarang, 1% saja diambil. Itu lantaran unit properti makin banyak dan pelakunya bertambah. Mardi melihat broker masih mengandalkan komisi dari penjualan rumah petak (landed house) ketimbang properti lain seperti perkantoran, kawasan komersial, ataupun strata title.

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers. Five Filters featured article: A 'Malign Intellectual Subculture' - George Monbiot Smears Chomsky, Herman, Peterson, Pilger And Media Lens.

Saya Tertarik Terjun ke Bisnis Properti, Bagaimana ini?

Posted: 27 Sep 2011 08:52 AM PDT

Tanya:

Dear Bapak Steven, saya karyawan swasta dan sekarang sedang mencoba berinvestasi di bidang properti. Rencananya, awal bulan ini saya ingin join dengan teman-teman kantor saya untuk membuka usaha gold plate. Kira-kira, apakah saya cocok dengan usaha tersebut? Mohon sarannya.

Terima kasih

(Nurrisqy Ahadiyanto di Denpasar)

Jawab:

Terima kasih atas email Anda, Mas Nurrisqy. Tentunya, mencoba berinvestasi di bidang properti dapat dilakukan dengan banyak cara. Saran dari teman-teman Anda yang berhasil dalam dunia properti dapat diikuti dan bisa dijadikan pedoman untuk mengambil langkah-langkah tepat dan akurat.

Mas Nurrisqy, seperti halnya mendengar guyonan yang sering dilontarkan, yakni bila seseorang bergaul dengan tukang judi, maka lama kelamaan kita juga akan pintar dalam berjudi. Kiranya, pengertian negatif tersebut itu bisa dijadikan hal positif buat Anda. Karena, demikian juga bila Anda bergaul dengan orang-orang sukses, maka pandangan-pandangan positif tentang bisnis akan memotivasi Anda lebih maju.

Anda jangan khawatir berbuat kesalahan! Banyak yang bertanya, mengapa sangat sulit bila seseorang mau mandiri dalam sebuah bisnis. Jangankan mandiri, memulai bisnis saja banyak yang  menemukan kesulitan. Bukankah hal ini sering menjadi pertanyaan dalam kita diri sendiri?

Jawaban yang bijaksana adalah semua ini harus dikaji ke dalam diri Anda sendiri. Ada metode dapat dilakukan untuk menjawab agar seseorang dapat dengan cepat mencapai keberhasilan bisnis. Pertama, buatlah katalog name list daftar teman Anda yang berkecimpung dalam bisnis properti. Lalu, dari sekian banyak teman yang berada pada daftar tersebut, berapa orang di antara teman-teman yang telah berprestasi dalam dunia properti.

Selanjutnya, Anda harus meluangkan waktu untuk berbicara tentang bisnis investasi yang akan dijalankan. Buatlah catatan apa saja secara prosedural dan sistem yang mesti diterapkan bila mau berinvestasi di suatu daerah. Semakin banyak prihal tentang kelemahan dan kelebihan suatu bisnis yang telah diketahui, maka hal tersebut akan menjadikan diri seseorang untuk meraih lebih. Setidaknya, Anda tidak akan terperosok ke dalam jurang.

Ikuti seminar-seminar properti yang diselenggarakan. Jangan lupa, beli buku tentang properti dan investasi. Setelah itu, perbanyak untuk selalu berada di lapangan, jalan- jalan ke suatu lokasi yang menarik untuk melirik investasi.

Lingkungan pergaulan memang sangat berpengaruh kepada paradigma seseorang dalam mengambil keputusan. Hanya saja, lingkungan yang baik dan buruk menjadi sebuah keputusan dan kembali pada pilihan diri Anda sendiri. Mengapa demikian?

Berdasarkan ilmu hoki China dan Jawa Kuno, character building seseorang dibangun dari bawaan lahir. Setelah beranjak dewasa, maka seseorang dalam kehidupannya akan dipengaruhi lagi dengan lingkungan pergaulan. Oleh karena itu, setelah menginjak dewasa, maka percampuran karakter diri sendiri sebagai bawaan lahir akan menyatu dengan pengaruh lingkungan, sehingga menyebabkan setiap orang selalu berbeda dalam tindakan dengan lainnya.

Hanya saja, sangat disayangkan di dalam email ini tidak Anda cantumkan tanggal kelahiran secara lengkap. Maka, sulit bagi saya melihat cara Anda mengambil tindakan maupun adanya faktor hoki. Karena basic character seseorang dari bawaan lahir tetap sangat dominan. Inilah yang sering terjadi dalam kehidupan manusia.

Sebagai contoh, ketika Anda melihat seseorang yang suka mengubah pola bisnis dari tahun ke tahun, namun pada akhirnya tidak mempunyai bisnis yang langgeng dan dapat mengikuti perkembangan jaman.

Mas Nurrisqy, join bisnis dengan teman-teman hendaklah mempunyai cara berpikir yang sama. Penyamaan cara berpikir akan membuat bisnis tersebut bisa berkembang. Anda juga harus membangun standar operating procedure secara bersama-sama dan membuat persetujuan agar satu sama lain dapat memegang perjanjian yang telah disepakati.

Perlu Anda ingat, dalam investasi bisnis apapun sudah seharusnya seseorang menerapkan pola investasi cerdas (smart). Cerdas karena pengalaman dan jam terbang, dan ditambah dengan sejumlah uang yang telah dikeluarkan membuat kita harus mempunyai perhatian penuh terhadap bisnis yang akan membuat diri kita sendiri mencapai keberhasilan.

Akhir kata, selamat menjalankan bisnis Anda!

2011 Happy Cuan 888

*) The Steven Eric Lazuardi, konsultan Hokiplus

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers. Five Filters featured article: A 'Malign Intellectual Subculture' - George Monbiot Smears Chomsky, Herman, Peterson, Pilger And Media Lens.

Mengolah Bahan demi Tidur yang Nyaman

Posted: 27 Sep 2011 06:54 AM PDT

KOMPAS.com - Selesaikan segala persoalan di kamar tidur. Maksudnya, bila seharian sudah bekerja tanpa jeda, pada malam hari kita harus berusaha tidur senyenyak mungkin agar semua lelah pergi. Esok harinya, niscaya badan segar dan bugar kembali.

Kamar yang nyaman tentu membantu tidur kita lebih berkualitas. Itu tidak identik dengan kamar mewah. Kita cukup mendesain kamar tidur agar terasa teduh dan dapat mengundang kantuk lebih cepat hadir. Caranya bisa kita mulai dengan memoles bagian dinding pada bagian belakang bed head untuk memberikan point of interest.

Kita bisa menerapkan warna atau bahan yang berbeda agar kamar tampil dengan nuansa tersendiri. Bila menggunakan pelapis dinding, akan lebih baik jika warna dikombinasikan agar lebih menawan dengan warna-warna sejuk.

Gunakan kombinasi yang tersedia di toko-toko wallcover. Kombinasikan warna maupun corak senada, sehingga tidak sulit untuk dipadukan dengan furnitur lainnya.

Untuk menghemat, kita dapat menggunakan kombinasi material wallcover dengan cat dinding. Untuk bagian pemisah dapat diberikan border, baik dari kayu maupun material wallcover itu sendiri.

Untuk menata kamar baru, Anda bisa mencoba kombinasi contoh bahan, mulai wallcover dengan perabot, bahan lantai, hingga langit-langit. Penting untuk menjaga kesatuan dan keserasian ruang secara keseluruhan.

Untuk lantai, kita bisa memadukan dua jenis bahan, misalnya keramik dengan parket atau keramik dengan karpet. Pilih satu bahan sebagai aksen atau gunakan bahan yang satu dengan menunjukkan hirarki lebih tinggi dibanding area lainnya.

Bahan yang akan menjadi aksen sebaiknya hanya muncul pada bagian tertentu saja dari lantai. Sesuaikan warnanya agar tetap menarik dipandang.

Aksen dapat juga dimunculkan dengan mengombinasikan warna utama dengan warna lain, baik dalam dimensi yang sama maupun dalam dimensi lebih kecil atau lebih besar, dapat berupa potongan di sudut maupun dalam kreasi lainnya.

Besar kecilnya tekstur yang ditampilkan darn bahan penutup lantai akan memperkuat aksen. Dimensi dari tekstur batu-batuan kecil di atas hamparan pasir adalah contoh yang dapat dilihat dari kehidupan sehari-hari. (TYS)

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers. Five Filters featured article: A 'Malign Intellectual Subculture' - George Monbiot Smears Chomsky, Herman, Peterson, Pilger And Media Lens.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar