Kamis, 24 Februari 2011

Rumah Idaman “Gedung Pemerintah Jadi Contoh Green Building” plus 2 more

Rumah Idaman “Gedung Pemerintah Jadi Contoh Green Building” plus 2 more


Gedung Pemerintah Jadi Contoh Green Building

Posted: 25 Feb 2011 03:32 AM PST

JAKARTA, KOMPAS.com - Green Building Council Indonesia (GBCI) akan mengutamakan sertifikasi green building gedung-gedung pemerintahan sebagai contoh bagi pengelola gedung swasta.

Memang tahapan untuk sertifikasi green building itu panjang, sebagai tahap awal dan target tahun ini kami mengutamakan gedung milik pemerintahan.

-- Ignesjz Kemalawarta

Menurut Ignesjz Kemalawarta, Director Membership Green Building Council Indonesia, gedung milik pemerintahan yang sedang dalam proses sertifikasi seperti gedung DPRD DKI, gedung baru Kementrian Pekerjan Umum (PU). "Memang tahapan untuk sertifikasi green building itu panjang, sebagai tahap awal dan target tahun ini kami mengutamakan gedung milik pemerintahan," katanya di Jakarta, Kamis (24/2/2011).

Tak hanya gedung pemerintahan, GBCI juga menargetkan penyelesaian sertifikasi lima gedung dari 27 gedung yang telah mendaftar. Dari 27 gedung ini, 10 diantaranya merupakan pilot proyek gedung baru (new building) dan 17 proyek sedang dalam tahap pembatasan. "Yang new building mendaftar bulan Januari kemarin seperti mal Senayan City, Central Park, dan gedung BCA Tower di Grand Indonesia," ujarnya.

Ignesjz mengakui untuk proses sertifikasi green building memakan proses tahapan yang cukup panjang. Untuk gedung baru, proses sertifikasi bisa mencapai satu tahun atau dari desain sampai pembangunannya rampung.

Prosesnya dari tahapan pembuatan desain gedung, perencanaan, lantas penilaian apakah perencanaan tersebut bisa diterima atau tidak. Penilaian akan berlanjut sampai bangunan tersebut rampung. Sementara tahapan untuk gedung yang telah ada (existing building) lebih cepat karena bangunannya sudah ada, tinggal melakukan audit untuk biaya dan kualitas materialnya.

"Sertifikat yang kami keluarkan itu untuk tiga tahun. Nanti setelah itu akan dievaluasi kembali. Seandainya tidak bisa mempertahankan konsep green building, standar rating sertifikasi bisa diturunkan atau dicabut," jelasnya.

Lembaga konsil bangunan hijau Indonesia atau Green Building Council Indonesia adalah lembaga mandiri (non government) dan nirlaba (not-for profit) yang berkomitmen terhadap pendidikan masyarakat dalam mengaplikasikan praktik-praktik terbaik lingkungan dan memfasilitasi transformasi industri bangunan global yang berkelanjutan.

GBCI merupakan Emerging Member dari World Green Building Council (WGBC) yang berpusat di Toronto, Kanada. WGBC saat ini beranggotakan 73 negara dan hanya memiliki satu GBC di setiap negara. (Natalia Ririh)  

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read our FAQ page at fivefilters.org/content-only/faq.php
Five Filters featured article: Collateral Damage - WikiLeaks In The Crosshairs.

Banyak Gedung "Sakit" di Indonesia

Posted: 25 Feb 2011 01:09 AM PST

JAKARTA, KOMPAS.com - Peneliti Litbang Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, Faisal Yatim mengatakan banyak gedung di Indonesia yang menderita sindrom bangunan sakit (sick building syndrome /SBS). Situasi ini menyebabkan penurunan produktivitas kerja para penghuni gedung.

Untuk menciptakan kondisi bangunan yang menunjang produktivitas pekerja di dalam gedung, sebaiknya para pengelola gedung di kota-kota besar merujuk pada konsep bangunan hijau, terutama desain gedung, ventilasi udara dan cahaya.

-- Faisal Yatim

SBS, kata Faisal adalah situasi dimana para penghuni gedung atau bangunan mengalami permasalahan kesehatan dan ketidaknyamanan karena waktu yang dihabisakan dalam bangunan. "Faktor yang menyebabkan SBS terdapat pada permasalahan kualitas udara atau polusi udara. Polusi udara dapat disebabkan buruknya ventilasi udara atau cahaya, emisi ozon dari mesin foto kopi, polusi dari perabot dan panel kayu, serta asap rokok," kata Faisal di Jakarta, Kamis (24/2/2011).

Untuk menciptakan kondisi bangunan yang menunjang produktivitas pekerja di dalam gedung, Faisal mengatakan sebaiknya para pengelola gedung di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Bandung, Denpasar, Medan dan Makasar merujuk pada konsep bangunan hijau. Di antaranya, pihak pngelola gedung harus memperhatikan desain gedung terutama vetilasi udara dan cahaya.

Pengelola juga tidak menggunakan AC sentral yang memungkinkan lalainya perawatan. "Pipa dan saluran AC yang cenderung tidak dirawat akan menimbulkan korosi," ujarnya.

Yanu Aryani dari tim rating Green Building Council Indonesia (GBCI) menambahkan solusi yang disampaikan oleh Faisal terdapat dalam konsep Green Building, yang mengakomodasi pengaturan introduksi udara luar, pemilihan material yang rendah VOCs, dan pemeliharaan kebersihan saluan ventilasi udara.

"Dengan konsep ini dapat mengatasi berkembangnya SBS yang terkadang tidak diketahui para penghuni gedung. Kalau dibiarkan, SBS akan menyumbang indikasi penyakit legionellesis dengan gejala pusing, iritasi mata dan hidung, gamang, lelah dan sesak nafas," kata Yanu.

Faisal mengatakan, konsep bangunan yang green sudah selayaknya digalakkan. Menurut World Health Organization (WHO), diperkirakan sekitar 30 persen seluruh bangunan atau gedung yang ada di dunia memiliki permasalahan terkait kualitas udara dalam ruangan.

"Penting dipahami untuk menjaga lingkungan indoor karena mempengaruhi kinerja para pekerja yang menghabiskan waktu 90 persen di dalam ruangan," ujarnya. (Natalia Ririh)

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read our FAQ page at fivefilters.org/content-only/faq.php
Five Filters featured article: Collateral Damage - WikiLeaks In The Crosshairs.

Kemang Village Luncurkan Tiga Menara Baru Tahun 2011

Posted: 24 Feb 2011 02:15 PM PST

JAKARTA, KOMPAS.com - Grup Lippo segera meluncurkan tiga menara kondominium terbaru di superblok Kemang Village, Jakarta Selatan, dalam tahun 2011 ini. "Bulan Maret 2011, Kemang Village akan meluncurkan menara pertama dari tiga menara yang diluncurkan selama tahun 2011 ini," kata Direktur Lippo Jopy Rusli, yang bertanggung jawab dalam pengembangan Kemang Village.

Ini salah satu rahasia dan kekuatan Kemang Village. It's all about lifestyle, bukan sekadar deretan bangunan kondominium. Ini soal gaya hidup. Orang mau hidup nyaman, tenteram, dan sehat.

-- Jopy Rusli

Saat ini Kemang Village sukses menjual enam menara  unit kondominium. Apa rahasia Kemang Village? "Kuncinya, produk harus bisa diterima pasar dan diminati pasar, yang diapresiasi banyak orang," kata Jopy.

Jopy Rusli menceritakan, ketika kali pertama membuat perencanaan, ia pernah terpikir berapa cepat unit-unit kondominium di Kemang Village terjual habis. "Ternyata tidak lama. Buktinya sampai tahun 2011 ini, sudah enam menara yang terjual. Kami segera mempersiapkan meluncurkan tiga menara terbaru pada tahun 2011 ini juga," ungkapnya.

Tiga menara kondominium yang baru ini, kata Jopy, konsepnya berbeda dengan menara kondo yang sudah ada. "Kami terus melihat kesempatan dan kebutuhan. Kami mesti jeli, apa sih yang dibutuhkan masyarakat. Kalau kita buat yang bagus tapi tidak dibutuhkan orang, kan percuma," kata Jopy Rusli.

Alasan utama mengapa orang membeli unit kondominium di Kemang Village, menurut Jopy, karena di sini semua kebutuhan dapat terpenuhi sehingga pembeli merasa nyaman. Dari sekolah, universitas, rumah sakit, pusat perbelanjaan, kapel perkawinan, tempat makan, hangout, tempat berolah raga, tempat rapat, sampai tempat bekerja ada di satu lokasi.

"Ini salah satu rahasia dan kekuatan Kemang Village. It's all about lifestyle, bukan sekadar deretan bangunan kondominium. Ini soal gaya hidup. Orang mau hidup nyaman, tenteram, dan sehat," jelas Jopy. Para pembeli merasakan pertambahan nilai dari properti yang dibeli di Kemang Village. Dalam tiga tahun terakhir, nilai apresiasi di Kemang Village sudah mencapai 70 persen.

Jopy menambahkan, pusat perbelanjaan Lippo Mall di Kemang Village akan diisi penyewa utama Debenhams dan brand-brand lainnya dari PT Mitra Adiperkasa. Perusahaan ritel ini juga akan mengisi Lippo Mall di superblok St Moritz, Jakarta Barat. Nama Lippo Mall merupakan rebranding yang menguntungkan kawasan tempat mal itu dibangun.

Soal hotel, Jopy menyatakan, hotel yang akan beroperasi di Kemang Village bukan Aryaduta, tapi brand dari jaringan internasional. "Buat konsumen, kehadiran hotel bintang lima dengan jaringan internasional ini mengangkat nilai investasi dan memposisikan Kemang Village di kelas atas," ujarnya. Harga tanah di Kemang Village tahun ini sudah mencapai Rp 30 juta per meter persegi, padahal pada awal Kemang Village dibangun, harganya masih belasan juta rupiah per meter persegi.

Luas superblok Kemang Village sampai Februari 2011 mencapai 15,5 hektar. Dari luas itu, 8 hektar di antaranya sudah dikembangkan. Bagaimana rencana Kemang Village ke depan? "Rencana Kemang Village ke depan fleksibel. Kami terus melihat tuntutan pasar.  Bisa saja ke depan, kami membangun landed house, misalnya townhouse. Kami dinamis," jelasnya.

Jopy menceritakan pula, proses perizinan di Jakarta sangat ruwet. Ia membandingkan proses perizinan di negara lain seperti Singapura dan China, yang lebih sederhana dan juga cepat. "Soal proses perizinan ini di luar perhitungan kami," katanya. (Robert Adhi Kusumaputra)

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read our FAQ page at fivefilters.org/content-only/faq.php
Five Filters featured article: Collateral Damage - WikiLeaks In The Crosshairs.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar