Sabtu, 26 Februari 2011

Rumah Idaman “Penerapan Bangunan Hijau di Gandaria 8” plus 2 more

Rumah Idaman “Penerapan Bangunan Hijau di Gandaria 8” plus 2 more


Penerapan Bangunan Hijau di Gandaria 8

Posted: 26 Feb 2011 11:59 PM PST

JAKARTA, KOMPAS.com - Mengikuti standar penilaian bangunan hijau Badan Sertifikasi Gedung atau Building and Construction Authority (BCA) Singapura, pengembang perkantoran Gandaria 8, PT. Artisan Wahyu yang merupakan anak perusahaan Grup Pakuwon, harus menerapkan kriteria bangunan hijau.

Menurut Irwan Sendjaja, Corporate General Manager Operations PT. Artisan Wahyu, yang ditemui Kompas.com di Jakarta, Sabtu, kriteria penilaian ada lima yaitu Efisiensi Energi, Efisiensi air, Perlindungan Lingkungan, Kualitas lingkungan dalam Ruangan, dan Penghijauan lainnya.

"Yang memiliki poin tinggi penekanannya pada efisiensi energi dan efisiensi air. Untuk efisiensi energi dari target 30 poin, kami melampaui target menjadi 36,5 poin. Sedangkan untuk efisiensi air kami sesuai target 6,5 poin dengan total penilaian 60 poin dan mendapat sertifikat emas (gold)," katanya.

Faktor keamanan bangunan di gedung perkantoran Gandaria 8 menjadi hal yang diutamakan. Irwan mengatakan, di gedungnya persyaratan keamanan gedung juga berlaku bagi para tenant dan penyewa kantor maupun mal. "Kriteria ini bukan untuk mempersulit, tapi kami memiliki standar masalah keamanan. Hal itu sangat penting sekali di dalam gedung," ujarnya.

Penerapan keamanan seperti antisipasi kebakaran dalam gedung, kata Irwan, dimulai dengan kontrol dari tangga darurat, lampu darurat, saluran pengisian air, persediaan air, sampai tenaga pemadam kebakaran setiap hari diatur. Untuk penanganan api, juga ditentukan lewat struktur pos masing-masing, seperti petugas di bagian panel, petugas bagian genset, pompa air, dan pemadam api. Belajar dari peristiwa kebakaran gedung, dimana FCC (Fire Comand Central) atau pusat komando pemadaman api berada di lantai bawah, Gandaria City menerapkan pusat komando berdasar Standar Nasional Indonesia (SNI) baru di atas.

"Penangannya menjadi lebih sempurna. Dengan sistem dan struktur organisasi maka peristiwa kebakaran bisa diatasi secara terarah dan benar," ujarnya.

Untuk efisiensi energi, kaca-kaca Gandaria 8 dipasangi kaca ganda (double glassing) dengan ketebalan 15 milimeter. Fungsinya kaca dapat menyerap panas tanpa masuk ruangan, sehingga mengurangi penggunaan AC. "Dengan kaca seperti ini, bisa menekan 38 persen biaya listrik yang harus dibayarkan karena pemakaian AC di seluruh ruangan. Pemakaian kaca ganda juga dapat meredam polusi suara bising dari jalan raya," papar Irwan.

Sementara untuk efisiensi penggunaan air, Irwan mengatakan Gandaria 8 menggunakan sistem recycle air limbah. Air limbah dari toilet dikumpulkan diolah menjadi bening dan dapat digunakan lagi sebagai air guyuran toilet dan air untuk AC.

Irwan memaparkan pula pemanfaatan sampah-sampah organik seperti dedaunan yang diolah dalam Kompos bin, lalu dicampur dengan cairan kimia, dibusukkan, dan airnya menjadi pupuk untuk tanaman.

Kriteria lainnya pengaturan ruang di lahan parkir, dimana di tempat parkir tidak boleh lebih dari 0,5 PPM gas racun yang keluar dari kendaraan yang masuk ruang parkir. "Kami menyediakan pula lima lot untuk mobil hybrid dan parkiran sepeda," ujar Irwan. (Natalia Ririh)

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read our FAQ page at fivefilters.org/content-only/faq.php
Five Filters featured article: Collateral Damage - WikiLeaks In The Crosshairs.

Gandaria 8, Gedung Bersertifikat Bangunan Hijau Pertama

Posted: 26 Feb 2011 11:54 PM PST

JAKARTA, KOMPAS.com - Di tengah-tengah pemerintah DKI Jakarta menyusun peraturan daerah tentang bangunan hijau, gedung perkantoran Gandaria 8 yang merupakan bangunan terintegrasi dalam superblok Gandaria City, telah selangkah lebih maju. Gandaria 8 telah menerima sertifikat tingkat emas untuk bangunan hijau dari Building and Construction Authority (BCA) atau Badan Sertifikasi Gedung dari Singapura.

"Kami telah menerima sertifikatnya untuk tingkat emas dengan total ratingnya 60," kata Irwan Sendjaja, Corporate General Manager Operations PT. Artisan Wahyu, anak perusahaan Grup Pakuwon kepada Kompas.com di Jakarta, Sabtu sore.

Menurut Irwan, rating penilaian yang diterapkan oleh BCA sangat ketat. Penilaiannya terdiri dari lima hal, yakni Efisiensi energi, Efisiensi air, Perlindungan Lingkungan, Kualitas lingkungan dalam ruangan, dan Penghijauan lainnya.

"Kelima penilaian yang masih ada sub-sub penilaian ini kami terapkan dalam perkantoran Gandaria 8. Sementara kriteria hijau untuk bangunan superblok lainnya, yakni mal dan kondominium diterapkan tapi tidak sedetail perkantorannya," kata Irwan.

Dengan sertifikasi bangunan hijau, Irwan mengakui perkantorannya memiliki nilai lebih dibandingkan lainnya. Menurut pria yang juga menjadi ketua umum Asosiasi Manajemen Properti Indonesia (AMPRI), dengan sertifikasi maka penyewa akan merasakan manfaat efisiensi dan kesehatan. "Untuk perusahaan multinasional lebih senang dengan kantor kami, yang intinya peduli terhadap lingkungan," katanya.

Gandaria 8, satu dari tiga bangunan superblok Gandaria City, merupakan perkantoran dengan 36 lantai. Perkantoran ini terhubung dengan Gandaria City Mal, sebuah pusat perbelanjaan yang diisi 500 gerai ritel, diramaikan anchor tenant seperti Metro Department Store, Lotte Mart, dan penyewa lainnya seperti Index, Ace Hardware, Gramedia, Amazone, Lollipop, dan Toyland. (Natalia Ririh)

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read our FAQ page at fivefilters.org/content-only/faq.php
Five Filters featured article: Collateral Damage - WikiLeaks In The Crosshairs.

Arvin: Gapuraprima Tetap Sediakan Hunian Menengah

Posted: 26 Feb 2011 08:13 AM PST

KUTA, KOMPAS.com - Pengembang Gapuraprima tetap membangun dan menyediakan hunian kelas menengah, apakah itu rumah maupun apartemen dan kondotel, demikian ditegaskan Arvin Iskandar, Komisaris PT Perdana Gapuraprima Tbk.

Lahir di Jakarta, 26 Februari 1969, Arvin lulusan MBA bidang finance dan international business di San Fransisco State University, Amerika Serikat, tahun 1994 ini sebelumnya bekerja di perusahaan keuangan dan sekuritas selama 15 tahun, sebelum bergabung di Perdana Gapuraprima Tbk tahun 2007.

Berikut ini percakapan khusus Robert Adhi Kusumaputra dari Properti.Kompas.com dengan Arvin Iskandar, Komisaris Independen PT Perdana Gapuraprima Tbk di sela-sela acara ground breaking kondotel The Sun Heritage di Kuta, Bali, Sabtu (26/2/11).

Gapuraprima melirik kondotel di Bali sebagai usaha baru. Mengapa? Kami melihat potensi Bali. Jumlah hotel di Bali masih kurang. Dan kondotel merupakan sarana investasi yang bagus bagi investor. Dengan membeli kondotel, pembeli bisa berlibur dan tinggal di sini, dan juga mendapatkan penghasilan tetap. Selama dua tahun pertama, kami memberi garansi pendapatan 10 persen dari harga jual kondotel.

Alasan lainnya, kami ingin meningkatkan pendapatan perusahaan di bidang perhotelan. Selama ini penjualan Gapuraprima berasal dari rumah, apartemen, dan mal. Kami masuk ke bisnis hospitality karena kami perlu meningkatkan pendapatan.

Meski terjun dalam bisnis kondotel, Gapuraprima tidak meninggalkan bisnis utama dan hunian kelas menengah kan? Gapuraprima tetap memperhatikan bisnis utama di sektor residensial, apartemen, dan mal. Kami bermain dari tingkat kelas menengah sampai kelas high end.

Kami punya Bekasi Trade Center, Bandung Trade Center, Shopping Arcade di Bellezza Permata Hijau.

Kami juga masih mengembangkan perumahan kelas menengah, Bukit Cimanggu City di Bogor, Bukit Rivaria Sawangan di Depok, dan Metro Cilegon di Cilegon, Banten. Awalnya memang kami membangun rumah-rumah dengan harga terjangkau. Di Bukit Cimanggu City, Bogor, kami punya lahan 67 hektar, dan terus dikembangkan. Di Metro Cilegon, kami punya 120 hektar dan baru dikembangkan 40 hektar.

Jadi kami tidak melupakan membangun hunian kelas menengah. Toh, properti ada siklusnya.

Baru tahun 2000, Gapuraprima merambah kelas menengah atas. Kami punya Bellagio Mansion dan Bellagio Residence di Mega Kuningan, kerja sama dengan Megapolitan. (Robert Adhi Kusumaputra)

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read our FAQ page at fivefilters.org/content-only/faq.php
Five Filters featured article: Collateral Damage - WikiLeaks In The Crosshairs.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar